Isi Artikel Utama

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor apa yang menjadi suatu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman objek wisata karacak valley dan merekomendasikan strategi pengembangan yang harus dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan objek wisata karacak valley. Penelitian ini menerapkan Analisis SWOT dan Blue Ocean Strategy, untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats), untuk diidentifikasi potensial dari dalam dan luar yang dimiliki objek wisata. Adapun penerapan Blue Ocean Strategy bertujuan untuk menerapkan ruang pasar baru dimana para pesaing belum menerapkannya, untuk mengimplementasikan permintaan dan dan meningkatkan peluang yang sangat menguntungkan bagi karacak valley. Penelitian ini menghasilkan bahwa objek wisata Karacak Valley memiliki dua faktor strategi awal dalam penentuan strategi yaitu IFAS (internal factor analysis strategy) dan EFAS (eksternal factor analysis strategy). Didapatkan posisi objek wisata Karacak Valley masuk dalam kuadran I yang artinya perusahaan memiliki keuntungan dengan kekuatan dan peluang, sehingga aspek tersebut perlu dimanfaatkan. Pengimplementasian ini perlu memfokuskan pada kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy). Hasil dari penelitian ini mendapatkan strategi pengembangan Blue Ocean Strategy, dimana Karacak Valley dapat mengembangkan objek wisata agar keluar dari Red Ocean Strategy, yaitu dengan meningkatkan sajian kualitas objek wisata, meningkatkan kebersihan lingkungan, meningkatkan pelayanan, keamanan, dan meningkatkan akses agar mudah dijangkau. Strategi lainnya yaitu dengan (divergensi) yaitu dimana perusahaan melangkah lebih jauh dibandingkan pesaing dengan melakukan inovasi. Inovasi yang dihasilkan diantaranya menciptakan wahana permainan, membuat website sistem informasi, membuat promosi yang menarik di media sosial, dan membuat glamping ground, dengan ini menghasilkan jawaban bahwa penerapan SWOT dan Blue Ocean Strategy mampu menghasilkan strategi untuk perkembangan objek wisata.

Kata Kunci

Analysis Blue Ocean Strategy Strategy SWOT Analisis Blue Ocean Strategy Strategi SWOT

Rincian Artikel

References

  1. I. Lailatufa, J. Widodo, and M. Zulianto, “Strategi Pengembangan Objek Wisata Rumah Apung Bangsring Underwater Di Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi,†J. Pendidik. Ekon. J. Ilm. Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekon. dan Ilmu Sos., vol. 13, no. 1, p. 15, 2019, doi: 10.19184/jpe.v13i1.10412.
  2. E. Trihayuningtyas, W. Wulandari, Y. Adriani, and S. Sarasvati, “Media Sosial Sebagai Sarana Informasi Dan Promosi Pariwisata Bagi Generasi Z Di Kabupaten Garut,†Tour. Sci. J., vol. 4, no. 1, p. 1, 2019, doi: 10.32659/tsj.v4i1.46.
  3. D. G. Rudy and I. D. A. D. Mayasari, “Prinsip - Prinsip Kepariwisataan dan Hak Prioritas Masyarakat dalam Pengelolaan Pariwisata berdasarkan Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan,†J. kertha wicaksana, vol. 13, no. 10, pp. 73–84, 2019.
  4. R. Kurniawati and R. Ardianto, “Evaluasi dan Pengembangan Strategi Bisnis Perusahaan Menggunakan Balanced Scorecard,†J. Kalibr., vol. 17, no. 1, pp. 28–32, 2020, doi: 10.33364/kalibrasi/v.17-1.676.
  5. H. Aulawi, D. Rahmawati, and R. A. I. Putri, “Strategi Pencapaian Keunggulan Bersaing Minuman Kemasan Lemon Menggunakan Metode Business Model Canvas & SWOT,†J. Kalibr., vol. 19, no. 2, pp. 146–151, 2022, doi: 10.33364/kalibrasi/v.19-2.1095.
  6. Andri Ikhwana and S. Ritonga, “Strategi Bisnis Terintegrasi Antara Online Dan Offline Untuk Meningkatkan Pemasaran,†Pros. Semin. Nas. Call Pap. STIE AAS, no. September, pp. 189–200, 2021.
  7. A. Ikhwana and R. M. Ramdan, “Analisa Kelayakan Pengembangan Wisata di Desa. Cimareme Kecamatan Banyuresmi Garut,†J. Kalibr., vol. 14, no. 1, pp. 101–110, 2017, doi: 10.33364/kalibrasi/v.14-1.401.
  8. D. Prasanti and I. Fuady, “Strategi Komunikasi Dalam Kesiapan Menghadapi Bencana Longsor Bagi Masyarakat Di Bandung Barat Studi Kasus Tentang Strategi Komunikasi Dalam Kesiapan Menghadapi Bencana Longsor Bagi Masyarakat Kawasan Pertanian Di Kaki Gunung Burangrang, Kab.Bandung B,†J. Komun., vol. 11, no. 2, p. 135, 2017, doi: 10.21107/ilkom.v11i2.3329.
  9. A. W. Febrian, D. Melati, N. Sandi, and F. R. Amalia, “Blue Ocean Strategy Desa Sumberagung Sebagai Desa Wisata Unggulan Banyuwangi,†vol. 10, pp. 221–228, 2022.
  10. A. N. Hidayat, S. T. Hafidh Munawir, and M. Eng, “Strategi Pengembangan Objek Wisata Umbul Besuki Dengan Menggunakan Analisis Swot Dan Blue Ocean Strategy,†2021.
  11. Y. Ismail, “Analisis Faktor-Faktor Dalam Pengembangan Wisata Halal Di Kabupaten Solok,†Altasia J. Pariwisata Indones., vol. 1, no. 1, pp. 1–11, 2019, doi: 10.37253/altasia.v1i1.484.
  12. P. Suci Nurcandrani, A. Tuti Turistiati, S. Andhriany, and D. Intan Nurulina, “Blue Ocean Strategy (BOS) Public Relations of Kampung Wisata Baluwarti Surakarta in Developing Village Branding,†Maj. Ilm. Bijak, vol. 17, no. 2, pp. 154–169, 2020, doi: 10.31334/bijak.v17i2.1007.
  13. E. T. L. Noviasari, F. Fatimah, and H. Hermawan, “Penerapan Strategi Bisnis Dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy (BOS) Dalam Menghadapi Persaingan (Studi Kasus Dira Park Ambulu),†pp. 1–12, 2019.
  14. S. Ardian, “Strategi Pengembangan Usaha Kuliner Mie X, Surabaya dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy (BOS),†p. 120, 2017.
  15. H. Dunan, H. Habiburrahman, and B. Angestu, “Analisis Strategi Bisnis Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Pada Love Shop Boutique Di Bandar Lampung,†J. Manaj. dan Bisnis, vol. 11, no. 1, 2020, doi: 10.36448/jmb.v11i1.1537.
  16. H. Aulawi and G. N. Akbar, “Perancangan Strategi Pemasaran Jersey Olahraga Menggunakan Metode Analisis SWOT dan AHP,†pp. 82–89, 2021.