Isi Artikel Utama
Abstrak
Beton bertulang ialah beton yang dikombinasikan dengan besi tulangan. Luasan besi tulangan yang digunakan harus memenuhi dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan perencanaan dibuat berdasar pada asumsi bahwa kedua bahan yang dikombinasikan bekerjasama dalam memikul gaya-gaya yang bekerja. Pada perencanaan suatu penampang balok beton bertulang, seringkali tidak terpenuhi karena kebutuhan luas tulangan dan jarak jarak antar tulangan yang disyaratkan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan melakukan pengujian kuat lentur balok beton menggunakan tulangan yang dibundel. Maksud dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan salahsatu solusi dari tidak tercapainya persyaratan jarak antar tulangan pada balok lentur dengan mengetahui perbandingan kuat lentur antara balok dengan bundel tulangan dan balok tanpa bundel tulangan. Hasil uji kuat tekan rata-rata beton saat usia 28 hari ialah f”™c 17.34 MPa. Nilai kuat lentur rata-rata balok tulangan bundel 2D6 = 8 MPa, dan tulangan tanpa bundel D8 = 5,5 MPa. Balok dengan bundel tulangan lebih kuat dengan perbedaan luas tulangan 12,5 % menghasilkan kekuatan dengan perbedaan 45,4 % melebihi perbedaan luas tulangan.
Kata Kunci
Rincian Artikel
References
- Badan Standardisasi Nasional, “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. SNI 03-2847-2002,” Bandung Badan Stand. Nas., p. 251, 2002.
- E. Walujodjati, J. A. Tjondro, S. Permana, and G. J. Johari, “Study of flexural strength on concrete bundled bars beams,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 1098, no. 2, p. 022062, Mar. 2021, doi: 10.1088/1757-899x/1098/2/022062.
- 2847:2013 SNI, “Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung,” Bandung Badan Stand. Indones., pp. 1”“265, 2013.
- E. G. Nawy, “Beton Bertulang Suatu Pendekatan Mendasar,” PT. Eresco, Bandung, 1990.
- K. Tjokrodimuljo, Teknologi Beton. Yogyakarta: Biro Penerbit KMTS FT UGM, 2007.
- S. Andrean, M. D. J. Sumajouw, and R. S. Windah, “Pengujian Kuat Lentur Balok Beton Bertulang Dengan Variasi Ratio Tulangan Tarik,” J. Sipil Statik Maret, vol. 3, no. 3, pp. 175”“182, 2015.
- R. I. Gilbert and N. C. Mickleborough, Design of prestressed concrete. CRC Press, 1990.
- SNI 4154-2014, “Metode uji kekuatan lentur beton (menggunakan balok sederhana dengan beban terpusat di tengah bentang),” Badan Standarisasi Nas., p. 12, 2014.
- B. S. Nasional, “SNI 03-1968-1990.“,” Metod. Penguji. Anal. Saringan Agreg. Halus dan Kasar, 1990.
- B. S. Nasional, “SNI 03-4804-1998 (Metode Pengujian Bobot Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat),” BSN, Jakarta, 1998.
- S. N. I. Anonim, “SNI 03”“2816”“1992,” Metod. Penguji. Kotoran Organik Dalam Pasir Untuk Campuran Mortar Atau Beton, Yayasan Badan Penerbit Pekerj. Umum, Jakarta.
- B. S. Nasional, “SNI 03-1970-1990,” Penguji. Berat Jenis dan Penyerapan Air Agreg. Halus, Jakarta, 1990.
- D. P. Umum, “SNI 03-1973-1990,” Berat Isi Agreg. Jakarta, 1990.
- B. S. Nasional, “SNI 03-2417-1991,” Penguji. Keausan Agreg. Dengan Mesin Los Angeles, Jakarta, 1991.
- B. S. Nasional, “SNI 03-1969-1990,” Metod. Penguji. Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agreg. Kasar, 1990.
- S. K. SNI, “SNI 03-1972-1990,” Metod. Penguji. Slump Bet., 1990.
- R. Aryanti and Z. Mirani, “Pengujian Lentur Balok Beton Bertulang Dengan Menggunakan Modifikasi Alat Uji Tekan,” J. Ilm. Poli Rekayasa, vol. 3, no. 2, pp. 74”“80, 2008.
- B. S. N. Indonesia, “Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan,” SNI, vol. 4431, p. 2011, 2011.
References
Badan Standardisasi Nasional, “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. SNI 03-2847-2002,” Bandung Badan Stand. Nas., p. 251, 2002.
E. Walujodjati, J. A. Tjondro, S. Permana, and G. J. Johari, “Study of flexural strength on concrete bundled bars beams,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 1098, no. 2, p. 022062, Mar. 2021, doi: 10.1088/1757-899x/1098/2/022062.
2847:2013 SNI, “Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung,” Bandung Badan Stand. Indones., pp. 1”“265, 2013.
E. G. Nawy, “Beton Bertulang Suatu Pendekatan Mendasar,” PT. Eresco, Bandung, 1990.
K. Tjokrodimuljo, Teknologi Beton. Yogyakarta: Biro Penerbit KMTS FT UGM, 2007.
S. Andrean, M. D. J. Sumajouw, and R. S. Windah, “Pengujian Kuat Lentur Balok Beton Bertulang Dengan Variasi Ratio Tulangan Tarik,” J. Sipil Statik Maret, vol. 3, no. 3, pp. 175”“182, 2015.
R. I. Gilbert and N. C. Mickleborough, Design of prestressed concrete. CRC Press, 1990.
SNI 4154-2014, “Metode uji kekuatan lentur beton (menggunakan balok sederhana dengan beban terpusat di tengah bentang),” Badan Standarisasi Nas., p. 12, 2014.
B. S. Nasional, “SNI 03-1968-1990.“,” Metod. Penguji. Anal. Saringan Agreg. Halus dan Kasar, 1990.
B. S. Nasional, “SNI 03-4804-1998 (Metode Pengujian Bobot Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat),” BSN, Jakarta, 1998.
S. N. I. Anonim, “SNI 03”“2816”“1992,” Metod. Penguji. Kotoran Organik Dalam Pasir Untuk Campuran Mortar Atau Beton, Yayasan Badan Penerbit Pekerj. Umum, Jakarta.
B. S. Nasional, “SNI 03-1970-1990,” Penguji. Berat Jenis dan Penyerapan Air Agreg. Halus, Jakarta, 1990.
D. P. Umum, “SNI 03-1973-1990,” Berat Isi Agreg. Jakarta, 1990.
B. S. Nasional, “SNI 03-2417-1991,” Penguji. Keausan Agreg. Dengan Mesin Los Angeles, Jakarta, 1991.
B. S. Nasional, “SNI 03-1969-1990,” Metod. Penguji. Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agreg. Kasar, 1990.
S. K. SNI, “SNI 03-1972-1990,” Metod. Penguji. Slump Bet., 1990.
R. Aryanti and Z. Mirani, “Pengujian Lentur Balok Beton Bertulang Dengan Menggunakan Modifikasi Alat Uji Tekan,” J. Ilm. Poli Rekayasa, vol. 3, no. 2, pp. 74”“80, 2008.
B. S. N. Indonesia, “Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan,” SNI, vol. 4431, p. 2011, 2011.