Isi Artikel Utama
Abstrak
Sungai Cimawate adalah sub DAS dari sungai Ciwulan yang berhulu di Gunung Cikurai dan bermuara di Laut Jawa. Pengolahan sumber daya air salah satunya perlu mengetahui besaran debit pada suatu DAS sehingga diperlukan pendekatan baik scara fisik atau matematik. Dikarenakan data debit pada umumnya tidak berkesinambungan diperlukan model hidrologi sebagai acuan atau pengolahan data hujan menjadi data debit dan lokasi penelitian yaitu pada daerah aliran sungai Ciwulan-Sukaraja.Dalam penelitian ini menggunakan data curah hujan dengan kurun waktu 10 tahun. Penelitian ini dengan cara mengkalibrasi parameter Metode FJ Mock dan Metode Nreca untuk memperoleh dabit aliran serta menggunakan Metode Root Mean Square Error (RMSE), Mean Error (ME) dan Koefisien Determinasi (R2) untuk ketepatan hasil kalibrasi dan validasi.Dari hasil penelitian menghasilkan debit rata-rata bulanan, debit terbesar metode FJ Mock yaitu 38,4 lt/detik sedangkan hasil dari Metode NRECA sebesar 38,8 lt/detik. Nilai rata-rata hasil validasi didapatkan tingkat keakuratan pada Metode FJ Mock cukup akurat dibandingkan Metode NRECA.
Kata Kunci
Rincian Artikel
References
-
[1] Suripin, Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan. Semarang: Andi, 2004.
[2] D. A. Puji, “Kapasitas Infiltrasi Pada Berbagi Kerapatan Tajuk di Daerah Tangkapan Air (DTA),” Univ. Gajah Mada, 2017.
[3] Indarto, Hidrologi Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
[4] Moduto, Desain Drainase Perkotaan, vol. 1. Bandung: Departemen Teknik Lingkungan ITB, 1988.
[5] B. Triatmodjo, Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset Yogyakarta, 2016.
[6] Purwanto and J. Ikhsan, “Analisis Kebutuhan Air Irigasi pada Daerah Irigasi Bendung Mrican1,” J. Ilm. Semesta Tek., vol. 9, no. 1, pp. 83”“93, 2006.
[7] K. W. Widyaningsih, D. Harisuseno, and W. Soetopo, “Perbandingan Metode FJ. Mock dan NRECA untuk Transformasi Hujan Menjadi Debit pada DAS Metro Kabupaten Malang, Jawa Timur,” J. Teknol. dan Rekayasa Sumber Daya Air, vol. 1, no. 1, pp. 52”“61, 2021.
[8] Direktorat Jendral SDA, “Standar Perencanaan Irigasi KP-04: Bangunan,” p. 391, 2013.
[9] H. Arifianto, “Kalibrasi Dan Validasi Model Mw-Swat Pada Analisis Debit Aliran Sungai Sub Das Ciliwung Hulu Hafid Arifianto Fakultas Teknologi Pertanian,” p. 57, 2011.
[10] S. Wahyuni, “Perbandingan Metode Mock dan NRECA untuk Pengalihragaman Hujan ke Aliran,” J. Rekayasa, vol. 13, no. 2, pp. 602”“624, 2014.
[11] D. A. N. Minimum et al., “Jurnal teknik sipil,” vol. 1, pp. 1”“6, 2020.
[12] K. S. Unhas, “Irigasi dan Banguna Air.
References
[2] D. A. Puji, “Kapasitas Infiltrasi Pada Berbagi Kerapatan Tajuk di Daerah Tangkapan Air (DTA),” Univ. Gajah Mada, 2017.
[3] Indarto, Hidrologi Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
[4] Moduto, Desain Drainase Perkotaan, vol. 1. Bandung: Departemen Teknik Lingkungan ITB, 1988.
[5] B. Triatmodjo, Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset Yogyakarta, 2016.
[6] Purwanto and J. Ikhsan, “Analisis Kebutuhan Air Irigasi pada Daerah Irigasi Bendung Mrican1,” J. Ilm. Semesta Tek., vol. 9, no. 1, pp. 83”“93, 2006.
[7] K. W. Widyaningsih, D. Harisuseno, and W. Soetopo, “Perbandingan Metode FJ. Mock dan NRECA untuk Transformasi Hujan Menjadi Debit pada DAS Metro Kabupaten Malang, Jawa Timur,” J. Teknol. dan Rekayasa Sumber Daya Air, vol. 1, no. 1, pp. 52”“61, 2021.
[8] Direktorat Jendral SDA, “Standar Perencanaan Irigasi KP-04: Bangunan,” p. 391, 2013.
[9] H. Arifianto, “Kalibrasi Dan Validasi Model Mw-Swat Pada Analisis Debit Aliran Sungai Sub Das Ciliwung Hulu Hafid Arifianto Fakultas Teknologi Pertanian,” p. 57, 2011.
[10] S. Wahyuni, “Perbandingan Metode Mock dan NRECA untuk Pengalihragaman Hujan ke Aliran,” J. Rekayasa, vol. 13, no. 2, pp. 602”“624, 2014.
[11] D. A. N. Minimum et al., “Jurnal teknik sipil,” vol. 1, pp. 1”“6, 2020.
[12] K. S. Unhas, “Irigasi dan Banguna Air.