Isi Artikel Utama

Abstrak

Perubahan iklim ekstrem di Indonesia mengakibatkan terjadinya pola hujan yang menjadi tidak berarturan seperti semestinya. Walaupun demikian, kebutuhan warga akan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya tetaplah sama. Untuk memenuhi keperluan air pada saat terjadinya perubahan iklim yang buruk, salah satu solusi yang dapat diterapkan di desa Pasawahan adalah membuat embung.  Maka dari itu, maksud dari penelitian ini adalah merencanakan embung yang sesuai dengan standar nasional Indonesia sehingga dapat dimanfaatkan oleh desa Pasawahan sebagai wadah untuk menampung cadangan air dikala cuaca ekstrem melanda. Luas daerah yang tersedia untuk membuat embung adalah 300m x 20m. Berdasarkan berbagai metode perhitungan yang telah dipakai, diketahui bahwa kapasitas maksimum embung pada penelitian ini memiliki Luas maksimum 1930 m2 dengan Volume maksimum 26.000 m3 dan kedalaman maksimum 13,48 m.

Kata Kunci

Embung Hujan Ketersediaan Air Embung Hujan Ketersediaan Air

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
F. F. Fauzi dan S. Permana, “Perencanaan Embung Desa Pasawahan Kabupaten Garut”, Jurnal Konstruksi, vol. 21, no. 1, hlm. 12–19, Mei 2023.

References

    [1] M. Theresia and S. Budiastuti, “Agroforestri Sebagai Bentuk Mitigasi Perubahan Iklim,” Pros. Semin. Nas. Magister Agroteknologi Fak. Pertan. UPN “Veteran” Jawa Timur, vol. 2020, pp. 23–29, 2020.
    [2] IPCC, “IPCC report Global warming of 1.5°C,” Glob. Warm. 1.5°C. An IPCC Spec. Rep. impacts Glob. Warm. 1.5°C above pre-industrial levels Relat. Glob. Greenh. gas Emiss. pathways, Context Strength. Glob. response to Threat Clim. Chang., vol. 2, no. October, pp. 17–20, 2018, [Online]. Available: www.environmentalgraphiti.org.
    [3] A. S. Mulyani, “Pemanasan Global, Penyebab, Dampak dan Antisipasinya,” Artik. Pengabdi. Masy., pp. 1–27, 2021.
    [4] Republic of Indonesia, “Nationally Determined Contribution (NDC) Pertama Republik Indonesia,” pp. 1–18, 2016, [Online]. Available: http://ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/ndc/terjemahan_NDC.pdf.
    [5] Arsyad, “Pelatihan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi tingkat Juru,” Modul Pengetah. Umum Irig., pp. 1–67, 2017.
    [6] mhd afwan, “Pengaruh Pengelolaan Jaringan Irigasi Terhadap Produktifitas Kawasan Pertanian dan Perikanan Desa Koto Pangean Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi,” Pengaruh Pengelolaan Jar. Irig. Terhadap Produkt. Kaw. Pertan. Dan Perikan. Di Desa Koto Pangean Kec. Pangean Kabupaten Kuantan Singingi, vol. 4, no. 1, pp. 2013–2015, 2021.
    [7] F. Alfonita, “No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title,” Comput. Ind. Eng., vol. 2, no. January, p. 6, 2018, [Online]. Available: http://ieeeauthorcenter.ieee.org/wp-content/uploads/IEEE-Reference-Guide.pdf%0Ahttp://wwwlib.murdoch.edu.au/find/citation/ieee.html%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.cie.2019.07.022%0Ahttps://github.com/ethereum/wiki/wiki/White-Paper%0Ahttps://tore.tuhh.de/hand.
    [8] BSN, “SNI 7745:2012. Tata cara penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan dengan metode Penman-Monteith,” vol. RSNI T-01, p. 17, 2004.
    [9] U. M. I. Kalsum, J. T. Sipil, F. Teknik, and U. Mataram, “ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI ( DAS ) BABAK,” 2020.
    [10] U. S. Utara et al., “Anton Priyonugroho,” J. Arsip Rekayasa Sipil dan Perenc., vol. 1, no. 1, pp. 1–14, 2015.
    [11] D. Garsia, B. Sujatmoko, and R. Rinaldi, “Analisis Kapasitas Tampungan Embung Bulakan untuk Memenuhi Kekurangan Kebutuhan Air Irigasi di Kecamatan Payakumbuh Selatan,” J. Online Mhs. Bid. Tek. dan Sains, vol. 1, no. 1, pp. 1–15, 2014, [Online]. Available: https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFTEKNIK/article/view/3288.
    [12] https://www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca.bmkg?Kota=Garut&AreaID=501224&Prov=10