Isi Artikel Utama

Abstrak

Beton bertulang merupakan dua bahan yang terdiri dari baja tulangan dan beton yang digunakan secara bersama. Tulangan baja harus mempunyai tegangan rekat yang sama dengan komponen beton yang mengelilinginya sehingga antara kedua bahan harus ada kuat lekat. Tulangan yang dipakai harus dalam keadaan baik dan tidak terkorosi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan nilai kuat lekat berdasarkan panjang penyaluran antara tulangan korosi dan tulangan tidak korosi menggunakan baja tulangan diameter 10 mm dengan tulangan polos. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode eksperimental (percobaan) yang dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sipil. Pengkorosikan tulangan dilakukan dengan cara laju korosi pada temperatur udara terbuka dimana tulangan di posisikan menerima udara bebas. Pada penelitian ini menggunakan 9 sampel benda uji menggunakan tulangan korosi, dan 9 sampel benda uji menggunakan tulangan tidak korosi. Pengujian kuat lekat dilakukan dengan cara uji pull-out test, dimana baja tulangan ditarik keluar (pull out) sampai terjadi slip atau sampai timbul retak pada beton. Tegangan lekat rata-rata tulangan korosi dengan panjang penyaluran 150 mm sebesar 3,808 Mpa sedangkan tulangan tidak korosi 4,137 Mpa. Tegangan lekat rata-rata tulangan korosi dengan panjang penyaluran 100 mm sebesar 3,66 Mpa sedangkan tulangan tidak korosi 4,222 Mpa. Tegangan lekat rata-rata tulangan korosi dengan panjang penyaluran 50 mm sebesar 7,363 Mpa sedangkan tulangan tidak korosi 6,684 Mpa. Pada tulangan korosi terjadi penurunan panjang penyaluran dari 150  mm ke 100 mm namun terjadi peningkatan pada 50 mm. Sedangkan tulangan tidak korosi terjadi peningkatan panjang penyaluran dari 150 mm, 100 mm, hingga 50 mm.

Kata Kunci

Distribution Length Reinforced Concrete Reinforcement Corrosion Pull Out Sticky Strong Beton Bertulang Korosi Tulangan Kuat Lekat Panjang Penyaluran Pull Out

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
W. S. Anjani dan E. Walujodjati, “Pengaruh Korosi Tulangan Terhadap Panjang Penyaluran pada Beton”, Jurnal Konstruksi, vol. 20, no. 2, hlm. 311–320, Nov 2022.

References

  1. Prihantono and Saefudin, “Pengaruh Korosi Baja Tulangan Terhadap Kuat Lekat Beton Bertulang Drs. Prihantono ST dan Saefudin,” Menara, J. Tek. Sipil, vol. 1, no. 2, pp. 182”“199, 2006.
  2. P. Gunawan, “Pengaruh korosi baja tulangan terhadap kuat geser balok beton bertulang,” pp. 21”“30, 2007.
  3. E. Walujodjati, “Development length on concrete with bundle bars,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 434, no. 1, 2018, doi: 10.1088/1757-899X/434/1/012197.
  4. S. Rusyadi, “Pengaruh Mutu Beton Terhadap Kuat Lekat Antara Beton Dan Baja Tulangan,” vol. 3, pp. 82”“90, 2014.
  5. I. N. Merdana et al., “Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Lekat Dan Initial Corrosion Tulangan Baja Dalam Beton,” vol. 13, pp. 33”“41, 2022.
  6. SNI 03-2834-2000, “SNI 03-2834-2000: Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal,” Sni 03-2834-2000, pp. 1”“34, 2000.
  7. Badan Standardisasi Nasional, “Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar,” 2014.
  8. S. 1969:2008, “Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar,” Badan Standar Nas. Indones., p. 20, 2008.
  9. Badan Standardisasi Nasional, “Cara uji berat isi sni 1973,” 2016.
  10. Badan Standardisasi Nasional, “SNI 2816:2014. Metode Uji Bahan Organik dalam Agregat Halus untuk Beton,” Badan Standar Nas. Indones., p. 10, 2014.
  11. Badan Standardisasi Nasional, “SNI S-04-1989 Kadar Lumpur Agregat,” 2016.
  12. Badan Standardisasi Nasional, “SNI 2417-2008 Cara Uji Keausan Dengan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angees,” 2008.
  13. Badan Standardisasi Nasional, “SNI 1971-2011 Cara uji kadar air total dengan pengeringan,” 2011.
  14. Badan Standardisasi Nasional, “SNI 07-2529-1991 Metode Pengujian Tarik Baja Beton,” 1991.
  15. SNI 2493-2011, “Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium,” Badan Standar Nas. Indones., p. 23, 2011.
  16. B. Standardisasi, N. Badan, S. Nasional, S. Nasional, I. Standar, and N. Indonesia, Standar Nasional Indonesia 07-8389-2017 Cara uji tarik logam. 2017.
  17. SNI 7656:2012, “Tata Cara Pemilihan Campuran untuk Beton Normal, Beton Berat dan Beton Massa,” Badan Standarisasi Nas., p. 52, 2012.
  18. Badan Standardisasi Nasional, “SNI 03-1972-1990 : Metode Pengujian Slump Beton,” Badan Standar Nas. Indones., vol. 1, no. ICS 91.100.30, pp. 1”“12, 1990.
  19. S. 1974-2011, “SNI 1974-2011 Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder,” Badan Stand. Nas. Indones., p. 20, 2011.