Isi Artikel Utama

Abstrak

Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah yang berada di Provinsi Jawa Barat yang beriklim tropis basah, hal ini menyebabkan curah hujannya cukup tinggi sehingga terdapat beberapa lokasi yang sering mengalami luapan air yang tinggi atau biasa disebut banjir. Pembangunan embung merupakan langkah yang bisa diambil dalam penanganan banjir yang terjadi di salah satu daerah di Garut yaitu Jl. Bratayudha. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan tipe embung yang cocok dengan tempat perencanaan serta menetukan kapasitas tampungan embung tersebut dengan menggunakan metode perhitungan analisis hidrologi yang meliputi hujan rencana dengan menggunakan Distribusi Normal, Log Normal 2 dan 3 parameter, Gumbel tipe I dan Log Pearson tipe III. Volume embung ditentukan dengan luasan genangan embung berdasarkan elevasi data kontur pada peta topografi. Tahap terakhir adalah menentukan material konstruksi. Hasil perencanaan Embung Bratayudha mempunyai luas 6480 m² dengan volume maksimum 15.552 m³ dan elevasi maksimum 40,4 + m. Untuk tubuh embung direncanakan berupa dinding turap batu kali yang dilapisi oleh bahan kedap air dan dikombinasikan dengan  beton bertulang. Embung Bratayudha ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengairan lahan pertanian warga. Selain itu, letak embung yang berada pada level muka tanah yang tinggi dan pemandangan alam yang elok, diharapkan dapat menjadi obyek pariwisata baru di Kabupaten Garut.

Kata Kunci

Bratayudha Hydrological Analysis Reservoir Volume Analisis Hidrologi Bratayuda Volume Embung

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
A. Rustini dan S. Permana, “Analisis Hidrologi Perencanaan Embung Bratayudha ”, Jurnal Konstruksi, vol. 20, no. 2, hlm. 339–347, Nov 2022.

References

  1. Kementerian PUPR, “Modul Analisis Hidrologi Pelatihan Perencanaan Embung 2017,” Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, 2017.
  2. E. D. P. Putra and S. Anwar, “Analisis Hidrologi Bendungan Cipanas Kabupaten Sumedang,” Jurnal Konstruksi, 2017.
  3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, “Modul Pengantar Perencanaan Embung,” 2017.
  4. Kriteria Perencanaan Air Bersih. Jakarta: Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 2000.
  5. A. Sadana, Perencanaan Kawasan Pemukiman, Cetakan ke. Yogyakarta: Yogyakarta : Graha Ilmu 2014, 2014.
  6. Kementrian PUPR, “Modul Analisis Hidrologi Perencanaan Embung.” 2018.
  7. U. Aryowibowo, H. Setiawan, H. Nugroho, and P. Nugroho, “Perencanaan Embung Sidomulih Kabupaten Banyumas Jawa Tengah,” Jurnal Karya Teknik Sipil, vol. 6, no. 1, pp. 193”“205, 2017.
  8. D. Pratomo and M. Suranto, “PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN AIR HUJAN DALAM PERUMAHAN SEBAGAI UPAYA KONSERVASI AIR TANAH MANAGEMENT AND CONTROL OF RAINWATER IN HOUSING FOR SOIL,” vol, vol. 17, pp. 19”“27.
  9. R. Karepowan, L. Kawet, and F. Halim, “Perencanaan Hidrolis Embung Desa Touliang Kecamatan Kakas Barat Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara,” Jurnal Sipil Statik, vol. 3, no. 6, 2015.
  10. T. T. Mahardhika, D. Sisinggih, and H. Suprijanto, “Studi Perencanaan Embung Kembangan Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur,” Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air, 2021, doi: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.02.03.
  11. A. A. Jawil and H. A. Wutun, Analisis Hidrologi Rencana Bendungan Buttu Batu, no. Analisa Hdrologi. 2017.
  12. S. Simanjuntak, Analisis Hidrologi Kebutuhan Air Pada Daerah Irigasi Pakkat. Universitas HKBP Nommensen Medan, 2011.
  13. B. Triatmodjo and H. Terapan, “Beta Offset.” Yogyakarta, 2008.