Isi Artikel Utama

Abstrak

Negara Indonesia merupakan negara yang berada pada daerah jalur gempa teraktif di dunia karena berada pada jalur cincin api pasifik. Secara tektonik aktif negara Indonesia sangat memiliki peluang besar terjadi gempa berpotensi besar pada saat sekarang dan pada masa depan. Pergerakan lempeng tektonik mengakibatkan bergeraknya permukaan bumi sehingga secara otomatis bangunan yang berdiri di atas permukaan bumi akan mengalami kerusakan fisik bahkan dapat mengakibatkan hal yang sangat fatal seperti membahayakan jiwa manusia. Sebagagian besar kerugian materi yang di sebabkan oleh gempa adlah kerusakan bangunan terutama bangunan yang tidak simetris yang bangunan nya lebih dari 2 tingkat yang sangat berpotensi besr terjadi perpindahan horizontal pada struktur bangunan. Maka untuk meminimalisir atau mencegah terjadinya perpindahan horizontal pada struktur bangunan harus di beri pemisah struktur yang sering di sebut dilatasi supaya dapat mengurangi ketidakberaturan bangunan. Pada penelitian ini di lakukan di bangunan berlayot T dimana bangunan tersebut berada pada daerah rawan gempa yaitu pulau jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku struktur yang di beri dilatasi sehingga dapat di ketahui besarnya perpindahan horizontal bangunan yang mengakibatkan benturan antar bangunan, jarak dilatasiyang efektif digunakan di daerah rawan gempa dan perhitungan penulangan elemen balok, kolom di sekitar dilatasi. Analiasa dilakukan dengan memisahkan bagunan yang menjadi 3 bangunan yaitu bangunan 1a, 1b, dan 1c. dengan dipisah menggunakan balok kantilever. Bangunan masing masing terdiri dari 3 lantai  dan tinggi antar lantai 4 meter. Untuk mempermudah penelitian ini digunakan software analisis struktur yaitu Etabs. Data gempa yang digunakan mengacu pada time history kota garut. Detail perhitungan tulangan mengacu pada peraturan SNI 2847-2013 dan SNI 2847-2019. Hasil perpindahan yang dari nilai analisis struktur kurang dari 10cm sehingga dilatasi yang di rencanakan aman di gunakan.

Kata Kunci

Gempa bumi ;Bangunan asimetris;Dilatasi bangunan; Etabs Gempa bumi ;Bangunan asimetris;Dilatasi bangunan; Etabs

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
Y. Pinanggih dan D. Yogaswara, “Analisis Dilatasi pada Beton Bertulang Studi Kasus Rumah Sakit Limbangan”, Jurnal Konstruksi, vol. 21, no. 1, hlm. 20–29, Mei 2023.

References

    [1] R. Prihandoyo, “Evaluasi Pengaruh Dilatasi pada Gedung Baja Empat Lantai Terhadap Beban Gempa menggunakan Metode Statik Pushover,” 2014.
    [2] B. S. Nasional and B. S. Nasional, “Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung,” 2012.
    [3] J. Teknik, S. Fakultas, T. Universitas, and S. Ageng, “ANALISIS PERILAKU STRUKTUR GEDUNG LAB TERPADU UNTIRTA BERDASARKAN PERATURAN SNI 1726 : 2012,” vol. 7, no. 1, 2018.
    [4] S. N. Indonesia and B. S. Nasional, “Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain,” 2013.
    [5] A. Perbandingan, E. Penggunaan, P. Proyek, G. Parkir, B. Kampus, and B. U. Airlangga, Digital Digital Repository Repository Universitas Universitas Jember Jember Digital Digital Repository Repository Universitas Universitas Jember Jember. 2021.
    [6] G. Turuallo and U. Tadulako, “Analisis Struktur Baja Tahan Gempa dengan Sistem SRPMK ( Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus ) Berdasarkan SNI 1729 : 2015 dan SNI,” no. September, 2020, doi: 10.22487/renstra.v1i2.24.
    [7] S. N. Indonesia and B. S. Nasional, “Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung,” 2013.
    [8] “PENGARUH DILATASI TERHADAP PERILAKU STRUKTUR GEDUNG R. SOEGONDO FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS GADJAH MADA NUR KHOLIQ P C N, Dr. Ing. Ir. Djoko Sulistyo,” p. 333704, 2016.
    [9] T. History, “Studi Perbandingan Pembebanan Gempa Statik Ekuivalen dan Dinamik Time History pada Gedung Bertingkat di Yogyakarta,” vol. 18, no. 2, pp. 190–199, 2015.
    [10] Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG). 1983.
    [11] R. Fauziah, “Studi Perbandingan pembebanan gempa static ekuivalen dan dinamik time history pada gedung bertingkat di yogyakrta,” p. 12, 2017.
    [12] “Analisa Simpangan Pada Struktur Gedung 10 lantai Menggukan SNI 03-1726-2002 dan RSNI 03-1726-2019,” Soelarso, Zulmahdi, p. 10, 2015.