Isi Artikel Utama

Abstrak

Irigasi Cipaleubuh mendapatkan aliran air dari Sungai Cipaleubuh untuk kebutuhan persawahan dan perkebunan yang ada di pameungpeuk. Untuk mengetahui ketersedian air dan efektivitas saluran Irigasi. Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui Debit Sungai Bendung Cipaleubuh dan Debit Irigasi dengan memperhatikan kondisi saat ini. Lokasi penelitian di Bendung Cipaleubuh sampai Irigasi Cipaleubuh dengan luas 1016 ha. Debit Andalan terbesar Sungai adalah 5,66 m3/detik dengan Metode FJ Mock, perhitungan evapotranspirasi menggunakan data klimatologi selama 10 tahun dan data curah hujan 10 tahun dengan Metode Penman Monteith. Daerah irigasi Cipalebuh dengan luas 1.016 hektar membutuhkan pengambilan air, ketersediaan air masih cukup dari Januari hingga Juni, dan langka dari Juli hingga Oktober, namun ketersediaan air rendah di akhir tahun. kapasitas berkurang. Cukup untuk November dan Desember. Berdasarkan hasil analisis debit sungai maksimum sebesar 5,66 m3/s pada bulan Maret. Asupan air sebesar 1,65 l/dtk/ha pada kunci membutuhkan volume air yang dibutuhkan sebesar 1016x1,65 = 1676,4 l/dtk. Pemanfaatan lahan Cipaleubuh terbagi menjadi kawasan sungai, kawasan perkebunan, kebun, sawah irigasi, semak belukar dan lahan pertanian. Tanah yang masih subur menyumbang 30,880% dibandingkan dengan 2,017% untuk air sungai. Namun, kebutuhan air dapat dipenuhi dengan DI. Cipaleubuh yang efektif.

Kata Kunci

Debit Irigasi Klimatologi Tata Guna Lahan Debit Irigasi Klimatologi Tata Guna Lahan

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
A. Gunawar dan S. Permana, “Analisis Pengaruh Tata Guna Lahan terhadap Efektivitas Daerah Irigasi Cipalebuh”, Jurnal Konstruksi, vol. 21, no. 2, hlm. 148–155, Okt 2023.

References

Read More