Isi Artikel Utama

Abstrak

Beton merupakan material konstruksi pada saat ini sudah sangat umum digunakan. Salah satu inovasi yang dilakukan ialah beton porous atau beton non pasir merupakan bentuk bentuk sederhana dari beton ringan yang dibuat dengan cara menghilangkan agregat halus. Beton porous ini dapat digunakan pada perkerasan jalan untuk menanggulangi air run-off. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji secara eksperimental sifat mekanis terhadap kuat lentur dan permeabilitas beton porous dengan berbagai variasi faktor air semen. Agregat kasar yang digunakan batu pecah Cilopang berukuran 19 mm ,12 mm,9 mm, untuk beban rata rata setiap sample 19 mm 5,3, sample 12 mm 7,3 dan sample 9 mm 8,6. Benda uji yang digunakan untuk setiap varian adalah 9 benda uji beton balok yang berukuran 10 x 15 x 60 cm dengan berbeda agregat. Permeabilitas beton porous dengan berbeda ukuran agregat kasar, ukuran 19 mm, 12 mm dan 9 mm. Dari hasil tersebut kecepatan daya serap 00 : 12.31 mm/det untuk ukuran agregat 19, 00 : 15.90 mm/det untuk agregat 12, 00 : 24.01 mm/det untuk agregat. Telah memenuhi syarat berdasarkan (NRMCA,2011) dan (ACI 522R-10).

Kata Kunci

Beton Porous Kuat Lentur Permeabilitas Beton Porous Kuat Lentur Permeabilitas

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
R. M. Ghilman dan E. Walujodjati, “Pengujian Kuat Lentur dan Permeabilitas Terhadap Beton Porous dengan Agregat Kasar Cilopang”, Jurnal Konstruksi, vol. 21, no. 2, hlm. 224–229, Okt 2023.

References

  1. Badan Standardisasi Nasional, “SNI 7656:2012 Tata cara pemilihan campuran untuk beton normal, beton berat dan beton massa.†BSN, Jakarta, 2012.
  2. A. Nurdin, A. Manaf, and I. Ridhayani, “PENGARUH ABU CANGKANG SAWIT SEBAGAI PENGGANTI SEMEN PADA BETON BERPORI,†BANDAR: JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING, vol. 5, no. 1, pp. 17–26, May 2023, doi: 10.31605/BJCE.V5I1.2518.
  3. Aris Widodo and Muhammad Abdil Basith, “Analisis Kuat Tekan Beton Dengan Penambahan Serat Rooving Pada Beton Non Pasir,†teknik sipil, vol. 19, 2017, doi: https://doi.org/10.15294/jtsp.v19i2.12138.
  4. R. Saputra, R. H.-C. J. T. Sipil, and undefined 2017, “Pengaruh Air PDAM, Laut, Comberan Pada Proses Curing Terhadap Kuat Tekan Beton Fc 14, 53 Mpa,†jurnalteknik.unisla.ac.id, vol. 2, no. 2, 2017.
  5. T. Mulyono, Teknologi Beton. Yogyakarta: ANDI, 2005.
  6. M. Ubaidillah and E. Walujodjati, “Eksperimen Uji Lentur Balok Beton dengan Bundel Tulangan,†jurnal.itg.ac.id, 2022.
  7. Badan Standardisasi Nasional, “SNI 4431:2011 Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan.†BSN, 2011.
  8. Badan Standardisasi Nasional, “SNI 2417:2008 Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles.†BSN, 2008.
  9. Badan Standardisasi Nasional, “SNI ASTM C136:2012. Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar,†Badan Standardisasi Nasional, pp. 1–24, 2012.
  10. Badan Standardisasi Nasional, “SNI 1969:2008 Cara uji berat jenis dan penyerapan agregat kasar.†2008.
  11. Badan Standardisasi Nasional, “SNI No. 1973:2008 Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton.†2008.
  12. Badan Standardisasi Nasional, “SNI 1971:2011 Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan.†BSN, Jakarta, 2011.