Isi Artikel Utama

Abstrak

Beton merupakan bahan struktur yang sering digunakan dalam sebuah konstruksi. Meskipun memiliki banyak kelebihan, kebakaran pada konstruksi merupakan bencana yang pemicunya semakin beragam dan sulit diantisipasi. Kebakaran menyebabkan terjadinya perubahan temperatur pada struktur beton dan mempengaruhi kekuatan sebuah konstruksi. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan nilai kuat tekan dan tarik belah beton pasca kebakaran. Penelitian ini dilakukan dengan menguji kuat tekan dan tarik belah beton pasca kebakaran yang diuji pada saat umur beton mencapai 28 hari dengan cara pembakaran benda uji menggunakan tungku (drum) yang dibakar secara bertahap yaitu membakar 3 benda uji, dimana benda uji tersebut masing-masing akan diangkat dan diukur suhunya menggunakan termometer di waktu pembakaran 2 jam, 4 jam dan 6 jam. Nilai kuat tarik bellah untulk beton normal yaitu 12% dari nilai kuat telkan beton, belton delngan lama pelmbakaran 2 jam yaitu 13% dari nilai kuat telkan belton, belton delngan lama pembakaran 4 jam yaitu 14% dari nilai kulat telkan belton dan belton dengan lama pembakaran 6 jam yaitu 9% dari nilai kuat telkan beton dengan demikian nilai kulat tarik belah belton 9% - 15 % dari nilai kulat telkannya.

Kata Kunci

Pasca Kebakaran Kuat Tekan Kuat Tarik Belah

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
K. Kadriani, J. Jasman, dan M. Mustakim, “Studi Karakteristik Beton Pasca Kebakaran”, Jurnal Konstruksi, vol. 22, no. 2, hlm. 40–49, Nov 2024.

References

  1. M. Indra, Y. Lestyowati dan G. S. Budi, "Study of Post Combustion Concrete Strength Using Compression Test and Hammer Test", vol. 1, no. 2, pp. 1–10, 2018.
  2. D. Andriansyah dan E. Walujodjati, "Pengaruh Bahan Tambah Superplasticizer pada Beton Porous Terhadap Kuat Tekan, Tarik Belah dan Permeabilitas", J. Konstr., vol. 21, no. 2, pp. 207–216, 2023, doi: 10.33364/konstruksi/v.21-2.1386.
  3. A. Sulfanita, I. Fadly, M. Syahril dan A. S. N. Ruslan, "Studi Eksperimen Pengujian Kuat Tekan Beton Pasca Bakar terhadap Beton Normal", J. Ilm. Univ. Batanghari Jambi, vol. 23, no. 2, p. 1199, 2023, doi: 10.33087/jiubj.v23i2.3005.
  4. E. Aprianto dan H. Wiyanto, "Penilaian Tingkat Kerusakan Gedung Pasca Kebakaran", JMTS J. Mitra Tek. Sipil, vol. 5, no. 1, pp. 273–286, 2022, doi: 10.24912/jmts.v5i1.7067.
  5. N. Surbakti. 2021, "Analisis Kuat Tekan Beton Pasca Bakar Terhadap Kuat Tekan Karakteristik Beton",Fakultas Teknik Universitas Medan Area, 2022.
  6. B. V. Srihayati, S. Murtiadi dan N. N. Kencanawati, "Pengaruh Temperatur Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi Dengan Penambahan Silica Fume Sebagai Pengganti Sebagian Semen", SIGMA J. Tek. Sipil, vol. 1, no. 1, pp. 37–45, 2021.
  7. Arman.A dan R. Almez Pradipta, "Kajian Kuat Tekan Beton Normal Pasca Bakar" , Ensiklopedia J., vol. 3, no. 5, pp. 52–55, 2021, [Online]. Available at: http://jurnal.ensiklopediaku.org
  8. A. Pemodelan, P. Moda, A. Sepeda, M. Dengan dan A. Umum, "Jurnal Lateral", vol. 1, no. 1, pp. 46–52, 2023.
  9. S. U. Dewi dan A. Y. Nanda, "Analisis Pengaruh Peningkatan Durasi Waktu Terhadap Kuat Tekan Mutu Beton K-250 Pasca Kebakaran”, Tek. Sains J. Ilmu Tek., vol. 6, no. 2, pp. 84–90, 2021, doi: 10.24967/teksis.v6i2.1410.
  10. F. R. Atmaja, D. Triana dan D. R. Ujianto, "Struktur Beton Pasca Kebakaran Terhadap Kuat Tekan Dan Karakteristik Beton", J. CIVTECH, vol. 1, no. 1, pp. 1–13, 2017, [Online]. Available at: https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/CIVTECH/article/view/177
  11. Badan Standardisasi Nasional, "Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder,SNI 1974-2011", Badan Stand. Nas. Indones., p. 20, 2011.
  12. SNI 03-2491, "SNI 03-2491-2002 Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton", Badan Standar Nas. Indones., p. 14, 2002.
  13. I. N. Merdana, "Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Lekat dan Initial Corrosion Tulangan Baja dalam Beton", vol. 13, pp. 33–41, 2022.
  14. A. A. G. Sutapa, I. G. N. O. Suputra dan K. Mataram, "Pemulihan Kekuatan Tarik Belah Beton Dengan Variasi Durasi Perawatan Pasca Bakar", J. Ilm. Tek. Sipil, vol. 15, no. 2, pp. 205–215, 2011.