Isi Artikel Utama
Abstrak
Air merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan makhluk hidup di dunia ini. Oleh sebab itu perlu adanya keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan air, termasuk kebutuhan air pada daerah pertanian dimana air yang di ambil dari sungai melalui saluran irigasi haruslah seimbang dengan jumlah air yang tesedia. Kebutuhan air di daerah pertanian seperti daerah pertanian Bayongbong, khususnya pesawahan di pengaruhi beberapa faktor yaitu ; Evapotranspirasi, perkolasi, penggantian lapisan, dan curah hujan efektif. Mahalnya biaya pembuatan saluran irigasi dan ketersediaan air (Faktor K) irigasi Bayongbong yang berasal dari Bendung Cimanuk yang sangat terbatas merupakan masalah utama pada daerah pertanian Bayongbong. Maka perlu adanya pengkajian mengenai efisiensi kebutuhan air pada daerah irigasi tersebut dengan menganalisis hujan efektif, kebutuhan air irigasi dan ketersediaan air irigasi. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Dari kedua rencana tersebut kebutuhan air (DR) untuk luas areal 179 Ha, debit air sangat mencukupi dan bisa dipakai untuk mengairi lahan yang baru, sedangkan hasil perhitungan jumlah kebutuhan air lebih besar dibandingkan dengan air yang tersedia pada musim kemarau. Maka dari itu diperlukan alternatif lain yaitu dengan sistem golongan atau sistem gilir dan penggantian lapisan air disesuaikan dengan air yang ada  agar debit air yang tersedia bisa mencukupi untuk kebutuhan.
Rincian Artikel
Cara Mengutip
[1]
, Sahrirudin, S. Permana, dan I. Farida, “ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI UNTUK DAERAH IRIGASI CIMANUK KABUPATEN GARUT”, Jurnal Konstruksi, vol. 12, no. 1, Apr 2016.