Isi Artikel Utama

Abstrak

Menuju era globalisasi keberadaan pembangunan infrastruktur sangat mutlak diperlukan. Selain dapat mengubah suatu negara menjadi lebih maju dan subur makmur rakyatnya, negara mampu menyamakan diri dengan negara lain. Walau begitu pembangunan infrastruktur khususnya dibidang Sumber Daya Air (SDA) PUPR Garut selalu ada hambatan yang mengiringi proses pelaksanaan proyek tersebut. Keterlambatan proyek keterlambatan umumnya akan menimbulkan kerugian baik bagi pemilik maupun kontraktor karena akan mengakibatkan pemborosan biaya maupun kerugian pada pihak proyek swasta akibat bertambahnya waktu serta tenaga. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi Factor yang mempengaruhi keterlambatan proyek infrastruktur dikabupaten Garut.Tahapan dalam penelitian ini dimulai dengan mengidetifikasi factor yang mempengaruhi proyek infrastruktur. Methode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Dengan hasil didapatkan yaitu 35 sub variable dari 5 variable factor yang mempengaruhi keterlambatan proyek infrastruktur dikabupaten Garut. . Dari 5 variable yang di teliti, ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap keterlambatan proyek infrastruktur dikabupaten Garut. Factor dominan yang menjadi penyebab keterlambatan proyek infrastructure adalah. Factor Tenaga Kerja dengan sub variable secara yang dominan yaitu: Kurangya keterampilan Tenaga Kerja (0,038), disusul Terjadinya kekurangan tenaga yang mumpuni (0,036), Terjadinya pemogokan tenaga (0,034), terjadinya kecelakaan kerja (0,036), buruknya kualitas pengerjaan (0.034), dan kurangnya staff yang berpengalaman/ mumpuni (0,034).

Kata Kunci

Analytical Hierarchy Process Keterlambatan Infrastruktur Proyek Kontruksi SDA Analytical Hierarchy Process Keterlambatan Infrastruktur Proyek Kontruksi SDA

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
G. J. Johari dan A. Gunawan, “Analisa Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Infrastruktur di Kabupaten Garut”, Jurnal Konstruksi, vol. 19, no. 1, hlm. 80–89, Des 2021.

References

  1. N. S. Grigg, “Infrastructure engineering and management,” 1988.
  2. S. KENCANA, “Studi Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek-Proyek Infrastruktur di Kota Binjai,” Inovasi, 2019, doi: 10.33626/inovasi.v16i2.153.
  3. B. Susanti, M. Melisah, and I. Juliantina, “Penerapan Konsep Earned Value Pada Proyek Konstruksi Jalan Tol (Studi Kasus Ruas Jalan Tol Kayuagung - Palembang -Betung),” J. Rekayasa Sipil, 2019, doi: 10.25077/jrs.15.1.12-20.2019.
  4. L. Supriono, “FAKTOR - FAKTOR RESIKO KETERLAMBATAN PEMBANGUNAN PROYEK INFRASTRUKTUR PERDESAAN BERDASARKAN WAKTU PERENCANAAN (Studi Kasus : Proyek PPIP Kec.Bringin Kab.Ngawi) Lyla,” J. Tek. Sipil Untag Surabaya, 2014.
  5. L. Z. Henny Sjafitri, “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK INFRASTRUKTUR PEMBANGUNAN JALAN,” Civ. Eng., 2012.
  6. B. Kristanto, “Aplikasi Model House of Risk ( Hor ) Untuk Mitigasi Risiko Proyek Pembangunan Jalan,” J. Ilm. Tek. Ind., 2014.
  7. I. Soeharto, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional Jilid 2. jakarta: Erlangga, 2001.
  8. H. W. Puruhita, M. Suprapto, and S. As’ad, “PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI ( Studi Kasus : Rosalia Indah Group ),” J. Tek. Suipil, 2014.
  9. W. Ervianto, Manajemen Proyek Konstruksi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2005.
  10. L. Moutinho, G. Hutcheson, and M. J. Beynon, “Analytic Hierarchy Process,” SAGE Dict. Quant. Manag. Res., pp. 9–12, 2014, doi: 10.4135/9781446251119.n3.
  11. G. J. Johari, “Faktor yang Mempengaruhi Daya Saing Kontraktor Kecil pada Industri Konstruksi di Jawa Barat,” Universitas Parahyangan Bandung, 2019.
  12. D. Debora, G. Pangemanan, J. Teknik, and P. N. Manado, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pada Perusahaan Kontraktor Di Kota Manado,” vol. 3, no. 1, pp. 49–53, 2013.