Isi Artikel Utama

Abstrak

Kabupaten Garut menggambarkan wilayah sesuatu sedang berkembang dimana pembangunan dan peningkatan infrastruktur. Terlebih lagi Kota garut merupakan kota wisata yang banyak terhubung dengan jalan lokal hingga jalan provinsi sehingga menyebabkan banyaknya kerusakan seperti jalan yang berlubang kondisi serta drainase yang kurang baik. Oleh karna itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan pembangunan jalan serta rehabilitasi agar membasmi masalah tertentu. Penelitian ini berguna agar menganalisis perbedaan antara metode Bina Marga dan metode AASHTO dalam merencanakan ketebalan perkerasan kaku. Lokasi penelitian ini yaitu pada Ruas Jalan Jend. Sudirman Sta. 0+000 – Sta. 0+135. Jalan ini diklasifikasikan sebagai jalan arteri dengan status jalan provinsi yang mempunyai lebar 6 meter. Direncanakan lintasan beton  pada bagian lintasan Jend. Sudirman ini memakai mutu beton K-350 dan menggunakan lama direncana 2.0 tahun. Perhitungan ketebalan lintasan semen agartidaknya methode BinaMarga dan methode ASHTO, memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan mengacu pada parameter yang berbeda. Faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil ketebalan tersebut antara lain pada metode AASHTO memasukkan banyak faktor selain dari beban lalu-lintas dan kekuatan tanah dasar, yaitu seperti koefisien drainase, reliabilty, serviceability hingga faktor tingkat kelayanan dalam metode ini sangat diperhatikan. Hal tersebut membuat ketebalan yang dihasilkan metode AASHTO lebih besar dibandingkan dengan metode Bina Marga.

Kata Kunci

Metode AASHTO Mutu Beton Perkerasan Kaku Metode AASHTO Mutu Beton Perkerasan Kaku

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
M. Faisal, R. Roestaman, dan I. Parida, “Studi Banding Metode Bina Marga dan Aashto untuk Perencanaan Perkerasan Kaku”, Jurnal Konstruksi, vol. 19, no. 1, hlm. 98–108, Des 2021.

References

  1. B. A. Graybeal and R. G. El-Helou, “Development of an AASHTO Guide Specification for Ultra-High Performance Concrete,†Int. Interact. Symp. Ultra-High Perform. Concr., 2019.
  2. “Evaluasi Struktural Perkerasan Lentur Menggunakan Metode AASHTO 1993 dan Metode Bina Marga 2013 Studi Kasus: Jalan Nasional Losari - Cirebon,†J. Tek. Sipil ITB, 2015, doi: 10.5614/jts.2015.22.2.8.
  3. M. A. El-shaib, S. M. El-Badawy, and E. S. A. Shawaly, “Comparison of AASHTO 1993 and MEPDG considering the Egyptian climatic conditions,†Innov. Infrastruct. Solut., 2017, doi: 10.1007/s41062-017-0067-6.
  4. B. W. Tsai, E. Coleri, J. T. Harvey, and C. L. Monismith, “Evaluation of AASHTO T 324 Hamburg-Wheel Track Device test,†Constr. Build. Mater., 2016, doi: 10.1016/j.conbuildmat.2016.03.171.
  5. AASHTO, AASHTO Guide For Design of Pavement Structures. Washington DC: AASHTO, 1993.
  6. Bina Marga, “Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen.†Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah, Jakarta, 2003.
  7. I. Hadijah and M. Harizalsyah, “Perencanaan Jalan Dengan Perkerasan Kaku Menggunakan Metode Analisa Komponen Bina Marga (Studi Kasus: Kabupaten Lampung …,†TAPAK (Teknologi Apl. Konstr. …, vol. 6, no. 2, pp. 140–146, 2017.
  8. F. H. Jaya and S. Hermawan, “Perencanaan Perkerasan Jalan Yang Efektif Untuk Ruas Jalan Seputih Raman-Simpang Randu Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah,†TAPAK (Teknologi Apl. Konstr. …, vol. 6, no. 1, pp. 99–115, 2016.
  9. Y. P. Putranto, A. M. Ridwansyah, L. Djakfar, and R. K, “Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Pada Ruas Jalan Tol Karanganyar - Solo,†J. Mhs. Jur. Tek. Sipil Univ. Brawiya, vol. 2, no. 1, pp. 504–523, 2016.
  10. F. H. Jaya, “Analisis Rancangan Perbandingan Metode (Bina Marga Dan Aashto 1993) Konstruksi Perkerasan Jalan Beton Dengan Lapis Tambahan Pada Kondisi Existing (Studi Kasus Ruas Jalan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran),†TAPAK (Teknologi Apl. Konstr. …, vol. 5, no. 2, pp. 140–153, 2016.
  11. S. Agustinus and C. Lesmana, “Perbandingan Analisis Perkuatan Struktur Pelat dengan Metode Elemen Hingga,†J. Tek. Sipil, vol. 15, no. 1, pp. 1–25, 2019, doi: 10.28932/jts.v15i1.1852.
  12. P. A. Safitra, T. K. Sendow, and S. V Pandey, “Analisa Pengaruh Beban Berlebih Terhadap Umur Rencana Jalan (Studi Kasus: Ruas Jalan Manado - Bitung),†J. Sipil Statik, vol. 7, no. 3, pp. 319–328, 2019.