Isi Artikel Utama

Abstrak

Proses peninjauan kekuatan beton pada lingkungan air laut tentunya akan mempengaruhi kekuatan tekan beton. Garam-garam 3,5% yang memuat di air laut bisa makan tenaga pada beton. Air laut terdapat kandungan klorida (cl) tinggi sehingga mempunyai sifat garam yang kasar sehingga menembus pada beton beserta senyawa pada beton, menyebabkan beberapa kualitas yang lenyap, lenyap kekukuhan dan kekakuan dengan reaksi pelapukan dipercepat. Target dari penyelidikan ini adalah untuk mendapati kekuatan beton lingkungan air laut pada usia beton 7 dan 14 hari sesudah pengujian beton yang berumur 21 hari dalam keadaan normal dengan perawatan air tawar. Tabung dan beton rencana mutu 20 MPa merupakan benda uji. Hasil 3 sampel pengujian kuat tekan beton normal selama 14 hari mengalami peningkatan dan penurunan rata-rata sebesar 11,69491 Mpa. Hasil 3 sampel beton normal yang direndam pada lingkungan air laut selama 7 hari rata-rata sebesar 12,2608 Mpa.Hasil 3 sampel beton normal yang direndam pada lingkungan air laut selama 14 rata-rata sebesar 12,92099 Mpa. Peningkatan hasil kuat tekan beton selama 7 hari perendaman pada lingkungan air laut terhadap beton normal yang direndam air tawar sebesar 4,83871 %. Peningkatan hasil kuat tekan beton selama 14 hari perendaman pada lingkungan air laut terhadap beton normal yang direndam air tawar sebesar 10.48387 %. Hasil persentase kuat tekan beton yang merendam pada lingkungan air laut selama 7 hari dan 14 hari  terhadap beton normal yang direndam selama 14 hari sebesar 7,66129 %. Tidak terjadi penurunan kuat tekan beton yang direndam pada lingkungan air laut selama 7 dan 14 hari.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
F. A. Sidiq dan E. Walujodjati, “Meninjau Kekuatan Beton Pada Lingkungan Air Laut Pameungpeuk Kabupaten Garut”, Jurnal Konstruksi, vol. 19, no. 1, hlm. 43–51, Agu 2021.

References

  1. A. Karjanto, B. Djatmika, W. H. Yoh, and P. B. Susanto, “The effect of curing in soil and compound on compressive strength of concrete quality fc’ 25 MPa,” in IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, Nov. 2020, vol. 930, no. 1, p. 012027, doi: 10.1088/1757-899X/930/1/012027.
  2. S. Wedhanto, “Pengaruh air laut terhadap kekuatan tekan beton yang terbuat dari berbagai merk semen yang ada di kota malang,” J. Bangunan, vol. 22, no. 2, pp. 21–30, 2017.
  3. A. Pujianto, H. Prayuda, B. C. Zega, and B. Afriandini, “Kuat Tekan Beton dan Nilai Penyerapan dengan Variasi Perawatan Perendaman Air Laut dan Air Sungai,” Semesta Tek., vol. 22, no. 2, pp. 112–122, 2019, doi: 10.18196/st.222243.
  4. D. Saputra, “Analisis Kuat Tekan Beton Menggunakan Bahan Tambah Limbah Pecahan Keramik Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Kasar,” Oct. 2019.
  5. H. Prayuda and A. Pujianto, “PENGARUH PERAWATAN (CURING) PERENDAMAN AIR LAUT DAN AIR TAWAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON,” J. Ilm. Tek. Sipil, pp. 130–139, Aug. 2018, doi: 10.24843/JITS.2018.v22.i02.p07.
  6. mas’ud waqiah Nurul, “PERBANDINGAN PERAWATAN BETON MENGGUNAKAN AIR LAUT DAN AIR TAWAR TERHADAP NILAI KUAT TEKAN BETON,” Persepsi Masy. Terhadap Perawatan Ortod. Yang Dilakukan Oleh Pihak Non Prof., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2013.
  7. K. Y. Ann and H. W. Song, “Chloride threshold level for corrosion of steel in concrete,” Corros. Sci., vol. 49, no. 11, pp. 4113–4133, Nov. 2007, doi: 10.1016/j.corsci.2007.05.007.
  8. SNI1974-2011, “Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder,” Badan Stand. Nas. Indones., p. 20, 2011.
  9. SNI 1972-2008, “Cara Uji Slump Beton,” Badan Standar Nas. Indones., p. 5, 2008.
  10. M. S. Bahrudin, A. I. Candra, and S. Winarto, “Beton Fc’ 21,7 Mpa Menggunakan Agregat Kasar Biji Genitri,” J. Manaj. Teknol. Tek. Sipil, vol. 3, no. 2, p. 261, Oct. 2020, doi: 10.30737/jurmateks.v3i2.1135.