Isi Artikel Utama

Abstrak

Baja canai dingin pada beton bertulang merupakan alternatif pengganti tulangan baja konvensional. Tulangan beton dengan baja canai dingin ini dimaksudkan agar bisa lebih besar menahan gaya lentur yang bekerja pada sebuah struktur. Salah satu struktur yang menerima beban cukup besar adalah struktur balok. Dimana beban didistribusikan pertama kali melalui balok sebelum ke kolom lalu berakhir di pondasi. Oleh karena itu, maksud dan tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis perhitungan kemampuan antara balok beton bertulang baja konvensional dan balok beton bertulang baja canai dingin dalam menahan gaya lentur dan gaya geser. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, karena penelitian yang dilakukan merupakan uji numerikal kekuatan gaya beton bertulang sesuai standar yang mengacu pada SNI. Dengan preliminary design yang digunakan sesuai dengan kondisi lapangan, didapatkan hasil penelitian bahwa beton bertulang baja canai dingin lebih unggul dibanding baja konvensional dalam hal menahan gaya lentur balok. Perbedaan yang ditunjukkan cukup signifikan karena selisih perbandingan yang dihasilkan 38,5%. Sedangkan untuk gaya geser digunakan dua metode perhitungan yaitu sengkang untuk tulangan baja konvensional dan pelat kopel untuk tulangan baja canai dingin. Hasil penelitian menunjukan bahwa jarak sengkang dan jarak pelat kopel tidak dapat di samakan, karena terdapatnya perbedaan metode  yang digunakan. Oleh karena itu, gaya geser tidak dapat menentukan tulangan mana yang dapat menahan kapasitas beban yang unggul.

Kata Kunci

Baja Canai Dingin Balok Beton Bertulang Gaya Geser Balok Gaya Lentur Balok Kemampuan Balok Baja Canai Dingin Balok Beton Bertulang Gaya Geser Balok Gaya Lentur Balok Kemampuan Balok

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
D. Yusup Solehudin dan eko walujo djati, “Analisis Lentur dan Geser Balok Beton Bertulang Profil Baja Canai Dingin”, Jurnal Konstruksi, vol. 19, no. 1, hlm. 219–230, Des 2021.

References

  1. E. Walujodjati and R. Rukanda, “Studi Analisa Kuat Tarik Material Baja Ringan Yang Digunakan Pada Bangunan Di Kabupaten Garut,” J. Konstr., vol. 15, no. 1, pp. 1–14, 2017, doi: 10.33364/konstruksi/v.15-1.1.
  2. A. H. Tumcala, “TINJAUAN KINERJA BALOK BETON BERTULANG TAMPANG EMPAT PERSEGI PANJANG DENGAN TULANGAN DARI PROFIL BAJA RINGAN,” J. Tek. Sipil, vol. 53, no. 4, p. 130, 2017.
  3. F. Padhlurohman and E. Walujodjati, “Analisis Kapasitas Balok Baja Ringan Menahan Tekuk Torsi Lateral,” no. 1, pp. 83–92.
  4. Budianto Jaya, “ANALISA BALOK BETON BERTULANG COLD FORMED MENGGUNAKAN SOLIDWORKS,” J. Tek. Sipil dan Lingkung., vol. 2, no. 3, 2014.
  5. A. Wiguna, E. Walujodjati, J. Kalibrasi, S. Tinggi, T. Garut, and A. Iron, “ANALISIS KEKUATAN BAJA CANAI DINGIN ( COLD FORMED STEEL ) SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK ELEMEN STRUKTUR BALOK,” 1987.
  6. C. K. Wang and C. G. Salmon, Disain Beton Bertulang Edisi 4. 1993.
  7. Badan Standardisasi Nasional, “Baja tulangan beton (SNI 2052:2017),” Standar Nas. Indones., p. 15, 2017.
  8. Suriyati, Ridwan, Z. Djauhari, and I. Romey Sitompul, “Seismic performance of building reinforced with CFRP bars,” MATEC Web Conf., 2019, doi: 10.1051/matecconf/201927601021.
  9. I. Dipohusodo, “Struktur Beton Bertulang,” PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999.
  10. E. G. Nawy, Beton Bertulang. 1998.
  11. W. W. Yu, COLD-FORMED STEEL DESIGN. 1985.
  12. jefri harja Winata, “perbedaan baja konvensional dan baja ringan,” ilmu dasar teknik sipil, 2018. .
  13. K. Budi Hastono, “PENGGUNAAN BAJA RINGAN (COLD-FORMED) TYPE HOLLOW SEBAGAI TULANGAN PADA BALOK BETON BERTULANG DALAM MEMIKUL BEBAN LENTUR,” UPN Jatim, no. April, pp. 21–38, 2014.
  14. I. Dipohusodo, Struktu Beton Bertulang SK. SNI T-15-1991-03. 1993.