Isi Artikel Utama

Abstrak

Di Indonesia kerap terjadi bencana yang bisa menyebabkan beberapa dampak yang merugikan, seperti banjir. Kerugian yang diakibatkan oleh banjir ini bukan hanya dari segi finansial, namun bisa sampai merenggut nyawa. Untuk mengurangi resiko tersebut, diperlukan peran dari berbagai pihak. Dalam bidang konstruksi misalnya yaitu dengan mengganti permukaan kedap air menjadi permeable (mampu menyerap air). Beton sendiri adalah salah satu konstruksi yang sering diaplikasikan pada area permukaan. Beton yang memiliki kemampuan permeabilitas tinggi akan mampu menyerap air secara maksimal sehingga akan mengurangi genangan yang terjadi pada permukaan yang dicor. Bahan yang mampu menambah penyerapan air dalam campuran beton yaitu abu terbang. Presentase abu terbang yang akan digunakan pada percobaan ini yaitu sebesar 0%, 20% dan 40% sebagai bahan pengganti cementitious. Selanjutnya dilaksanakan pengujian beton dengan umur perawatan 7 dan 28 hari. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh abu terbang terhadap kelayakan beton ditinjau dari kemampuan menyerap airnya dan kemampuan tekan pada beton itu sendiri. Dapat diketahui bahwa kemampuan tekan dan kemampuan permeabilitasnya memiliki variasi yang tidak seragam pada variasi campuran yang telah direncanakan. Nilai koefisien permeabilitas tertinggi ada pada variasi campuran beton dengan penambahan fly ash sebesar 40% yang bisa dikategorikan sebagai beton dengan kemampuan permeabilitas yang lambat berada diantara 0,13 – 0,51 cm/jam. Sedangkan untuk kemampuan tekannya, nilai tertinggi ada pada variasi campuran beton normal umur perawatan 28 hari yaitu 16,31 MPa.

Kata Kunci

Abu Terbang Beton Permeabilitas Kuat Tekan Abu Terbang Beton Permeabilitas Kuat Tekan

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
R. M. S. Sumarna dan eko walujo djati, “Pengaruh Fly Ash Terhadap Permeabilitas Beton”, Jurnal Konstruksi, vol. 19, no. 1, hlm. 251–262, Jan 2022.

References

  1. S. Data, “Info Bencana Februari 2020,” PusdatinKK, 2020. https://www.bnpb.go.id/informasi-bencana/info-bencana-februari-2020.
  2. N. H. Shohib and A. Wibowo, “Perbandingan Kuat Tekan dan Serapan Air Paving Block Hydraulic dengan Variasi Bahan Tambah Kapur,” pp. 1–16, 2017, [Online]. Available: http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/57801.
  3. K. Nuraini, Y. Ikhtiar Budiman, and B. Subrata, “Penggunaan abu terbang dalam campuran beton sedikit semen portland,” Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, no. September, 2019.
  4. E. H. Nugroho, “Analisis Porositas dan Permeabilitas Beton dengan Bahan Tambah Fly Ash untuk Perkerasan Kaku (Rigid Pavement),” Skripsi, p. 54, 2010.
  5. M. Setiawati, “Fly Ash Sebagai Bahan Pengganti Semen Pada Beton,” Seminar Nasional Sains dan Teknologi, vol. 17, pp. 1–8, 2018, [Online]. Available: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/3556.
  6. Celien Quinli Ondang, Steenie E. Wallah, and R. S. Windah, “Sifat Mekanik Dan Permeabilitas Beton Porous,” Universitas Sam Ratulangi Manado, vol. 8, no. 4, pp. 4–9, 2020.
  7. J. C. Mc. Cormac, Design of Reinforced Concrete (Fifth edition) (terjemahan). Jakarta: Erlangga, 2003.
  8. I. A. Wicaksono, “Tinjauan Permeabilitas Beton Kedap Air Sistem Integral dengan Bahan Tambah Cebex-031 dan Conplast-X421M,” Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta., 2005.
  9. E. G. Nawy, Reinforcement Concrete a Fundamental Approach, Third. Preintice Hall, Upper Saddle River, New Jersey., 1996.
  10. SNI 1973:2008, “Cara Uji Berat Isi, Volume Produksi Campuran dan Kadar Udara Beton,” Badan Standardisasi Nasional, p. 16, 2008.
  11. Indonesian National Standardization, “SNI 7656:2012 ‘The procedure of selecting proportion for normal, heavyweight, and mass concrete,’” Badan Standardisasi Nasional, 2012.
  12. SNI1974-2011, “Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder,” Badan Standardisasi Nasional Indonesia, p. 20, 2011.
  13. Y. Nurchasanah, “Koefisien Permeabilitas pada Rekayasa Beton Kedap Air dengan Bahan Baku Limbah Padat Industri Cor Logam di Kabupaten Klaten - Jawa Tengah,” Journal of Chemical Information and Modeling, vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2010.
  14. SNI 2493-2011, “Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium,” Badan Standar Nasional Indonesia, p. 23, 2011, [Online]. Available: www.bsn.go.id.
  15. SNI 03-1968, “Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar,” Badan Standar Nasional Indonesia, pp. 1–5, 1990, [Online]. Available: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-slamet-widodo-st-mt/sni-03-1968-1990.pdf.
  16. Pusjata - Balitbang PU, “Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Airagregat Kasar,” Sni 03-1969-1990, pp. 2–5, 1990.
  17. SNI 03-4804, “Metode Pengujian Bobot Isi dan Rongga Udara dalam Agregat,” Badan Standarisasi Nasional, pp. 1–6, 1998.
  18. B. S. Nasional, “Sni 2417-2008,” Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles, pp. 1–9, 2008.
  19. Badan Standarisasi Nasional, T. Cara, P. C. Agregat, SNI 7974, SNI 03-1971-1990, and SNI 1970, “Metode Pengujian Kadar Air Agregat. SNI 03–1971–1990,” Badan Standarisasi Nasional: Jakarta, vol. 27, no. 5, p. 6889, 1990.
  20. R. Amelia and F. Rosyad, “Analisis Perbandingan Jenis Semen ( Merk Semen ) Terhadap Kuat Tekan Beton,” pp. 381–390, 2015.
  21. P. Penggunaan, A. B. U. Terbang, F. L. Y. Ash, and A. Naibaho, “Terhadap Kuat Tekan Dan Penyerapan Air,” vol. 1, no. 2, pp. 91–100, 2016.
  22. SNI 1972-2008, “Cara Uji Slump Beton,” Badan Standar Nasional Indonesia, p. 5, 2008.