Isi Artikel Utama

Abstrak

Campuran aspal emulsi adalah salah satu jenis campuran dalam perkerasan lentur yang dalam proses pencampurannya pada kondisi dingin dan penggunaannya sering digunakan sebagai bahan pemeliharaan jalan yang berlubang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai stabilitas marshall dan modulus elastisitas dari campuran emulsi bergradasi rapat type III dan type IV dengan memakai aspal emulsi CSS-1h. Proses dalam penelitian ini di Uji Laboraturium ITB. Agregat hasil produksi pemecah Batu Jajar. Hasil pengujian karakteristik Marshall pada campuran aspal emulsi bergradasi rapat type III dan type IV menunjukan bahwa campuran masih memenuhi kinerja karakteristik Marshall yang disyaratkan dalam spesifikasi khusus Bina Marga. Stabilitas tertinggi didapat 1.103,72 kg untuk CEBR type III dan 980,20 kg untuk CEBR type IV. Sedangkan nilai modulus elastisitas pada kondisi kering untuk CEBR type IV lebih baik dari CEBR type III tetapi pada kondisi rendaman untuk CEBR type III lebih baik dari VEBR type IV.

Kata Kunci

CEBR CSS-1h KAO Marshall Modulus Elastisitas CEBR CSS-1h KAO Marshall Modulus Elastisitas

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
S. Mulyana, “Karakteristik Campuran Aspal Emulsi Dingin Bergradasi Rapat Type III dan Type IV ”, Jurnal Konstruksi, vol. 19, no. 1, hlm. 295–302, Mar 2022.

References

  1. A. Institute, “Asphalt Cold Mix Manual,” Lexington KY 40512–4052 USA. 1997.
  2. F. Savira and Y. Suharsono, Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 (revisi 3). 2013.
  3. M. S. Purnomo, E. Chandra, P. S. Wulandari, and H. Patmadjaja, “Pengaruh Variasi Masa Curing Pada Karakteristik Campuran AspalEmulsi Dingin Dengan Penambahan Semen,” Dimens. Pratama Tek. Sipil, 2018.
  4. M. Ramadhan, S. Tri Utomo, and L. Suparma, “STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN SEMEN DAN ASPAL EMULSI TERHADAP SUBGRADE PERKERASAN JALAN,” Teknisia, 2020, doi: 10.20885/teknisia.vol25.iss1.art1.
  5. N. Nono and D. Hamdani, “Teknologi Tambalan Cepat Mantap Sebagai Solusi Cepat Penanganan Kerusakan Jalan Berlubang,” J. HPJI, 2017.
  6. I. A. AS, “KAJIAN APLIKASI PASIR KUARSA SEBAGAI CAMPURAN LAPIS PONDASI PASIR ASPAL EMULSI,” J. Jalan-Jembatan, 2011.
  7. L. Arlia, S. M. Saleh, and R. Anggraini, “KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL PORUS DENGAN SUBSTITUSI GONDORUKEM PADA ASPAL PENETRASI 60/70,” J. Tek. Sipil, 2018, doi: 10.24815/jts.v1i3.10011.
  8. R. Hawinuti, R. Gazalie, and S. Suwaji, “Karakteristik Campuran Aspal Karet pada Lataston Lapis Aus (HRS-WC),” J. Gradasi Tek. Sipil, 2020, doi: 10.31961/gradasi.v4i1.845.
  9. M. Mashuri and R. Rahman, “Pengaruh Penuaan Aspal Pada Karakteristik Campuran Beton Aspal Lapis Aus AC – WC,” REKONSTRUKSI TADULAKO Civ. Eng. J. Res. Dev., 2020, doi: 10.22487/renstra.v1i2.30.
  10. M. A. Prihartono, E. Oktaliansah, and A. H. Wargahadibrata, “Perbandingan Insidensi Post Dural Puncture Headache (PDPH) Pascaseksio Sesarea Dengan Anestesi Spinal Antara Tirah Baring 24 Jam Dengan Mobilisasi Dini,” J. Anestesi Perioper., 2013, doi: 10.15851/jap.v1n1.155.
  11. A. R. Nurdin, “Analisis karaktersitik Campuran Aspal Panas (AC-BC) Dengan Menggunakan Limbah AMP (OVER FLOW) Sebagai Agregat Kasar akibat VAriasi Durasi Perendaman,” Anal. karaktersitik Campuran Aspal Panas Dengan Menggunakan Limbah AMP (OVER FLOW) Sebagai Agreg. Kasar akibat Variasi Durasi Perendaman, 2017.
  12. I. S. K. Sosang, Alpius, and R. Rachman, “Pemanfaatan Agregat Sungai Mawa Kecamatan Cendana Dalam Campuran AC-WC,” Paulus Civ. Eng. J., 2020, doi: 10.52722/pcej.v2i1.121.