Isi Artikel Utama

Abstrak

Pembangunan bendung menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sistem irigasi demi mendapatkan hasil panen yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dibangunnya Bendung Leuwipeundeuy yang terletak di kecamatan Cisompet Kabupaten Garut terhadap pemenuhan kebutuhan air irigasi dan tingkat kepuasan terhadap adanya bendung serta pengelolaan irigasi yang dilakukan oleh masyarakat. Hasil analisis menunjukan kondisi neraca air di Bendung Leuwipeundeuy seimbang sehingga cukup memenuhi kebutuhan air irigasi, nilai debit andalan sungai diperoleh menggunakan metode F.J Mock  dengan nilai tertinggi sebesar 2,41 m3 /det dan nilai Evapotranspirasi tertinggi terdapat pada bulan Maret sebesar 4,48 mm/hari diperoleh menggunakan metode Penman-Montheit. Pola tanam menggunakan Padi - Padi - Padi dengan kebutuhan air bersih disawah tertinggi sebesar 15,47 mm/hari. Dengan kondisi air yang cukup berlimpah, masyarakat cukup puas dengan adanya pembangunan bendung walaupun dalam hal pengelolaannya belum dilakukan secara maksimal.

Kata Kunci

Bendung Irigasi Kebutuhan Air Pengelolaan Irigasi Bendung Irigasi Kebutuhan Air Pengelolaan Irigasi

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Tri Astita Gunawan, Institut Teknologi Garut

Teknik Sipil

Cara Mengutip
[1]
S. Permana dan T. A. Gunawan, “Analisis Pengelolaan Air Irigasi Desa Panyindangan Kabupaten Garut”, Jurnal Konstruksi, vol. 19, no. 1, hlm. 263–273, Jan 2022.

References

  1. R. Putriani, A. Tenriawaru, and A. Amrullah, “Pengaruh Faktor – Faktor Partisipasi Terhadap Tingkat Partisipasi Petani Anggota P3a Dalam Kegiatan Pengelolaan Saluran Irigasi,” J. Sos. Ekon. Pertan., vol. 14, no. 3, p. 263, 2018, doi: 10.20956/jsep.v14i3.5498.
  2. Ritohardoyo S: Ardi G.B, “Jurnal Geografi 83,” J. Geogr., vol. 8 No 2, no. 2, pp. 83–94, 2011.
  3. D. Rofifah, “Penjadwalan Irigasi Berbasis Neraca Air Pada Sistem Pemanenan Air Limpasan Permukaan Untuk Pertanian Lahan Kering,” Pap. Knowl. . Towar. a Media Hist. Doc., pp. 12–26, 2016.
  4. W. Bunganaen, N. S. Karbeka, and E. E. Hangge, “Analisis Ketersediaan Air Terhadap Pola Tanam dan Luas Areal Irigasi Daerah Irigasi Siafu,” J. Tek. Sipil, vol. IX, no. 1, pp. 15–26, 2020.
  5. M. Sitompul and R. Efrida, “Evaluasi Ketersediaan Air DAS Deli Terhadap Kebutuhan Air (Water Balanced),” J. Rekayasa Sipil, vol. 14, no. 2, p. 121, 2018, doi: 10.25077/jrs.14.2.121-130.2018.
  6. Soemarto, Hidrologi Teknik Edisi Ke - 2. 1987.
  7. W. Bunganaen, R. Ramang, and L. L. M. Raya, “EFISIENSI PENGALIRAN JARINGAN IRIGASI MALAKA (STUDI KASUS DAERAH IRIGASI MALAKA KIRI) | Bunganaen | Jurnal Teknik Sipil,” J. Tek. Sipil, vol. VI, no. 1, pp. 23–32, 2017, [Online]. Available: http://nirmana.petra.ac.id/index.php/jurnal-teknik-sipil/article/view/20439.
  8. C. D. Permana, “Studi Evaluasi Kebutuhan Air Irigasi Dan Penyusunan Jadwal Pembagian Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Molek Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang,” vol. 2, no. 1, pp. 105–115, 2019, [Online]. Available: http://repository.ub.ac.id/172902/.
  9. Sidharta S.K, “Irigasi dan Bangunan Air,” J. Chem. Inf. Model., no. May, pp. 1–275, 2001.
  10. R. Chairani, Analisis ketersediaan air dengan metode f. j. mock pada daerah aliran sungai babura. 2019.
  11. BSN, SNI 7745:2012. Tata cara penghitungan evapotranspirasi tanaman acuan dengan metode Penman-Monteith, vol. RSNI T-01. 2004.
  12. R. Putriani, A. . Tenriawaru, and A. Amrullah, “Pengaruh Faktor – Faktor Partisipasi Terhadap Tingkat Partisipasi Petani Anggota P3a,” Sos. Ekon. Pertan., vol. 14, no. 3, pp. 263–274, 2018.
  13. E. M. Wilson, Hidrolgi Teknik. Bandung: ITB Bandung, 1993.