Isi Artikel Utama

Abstrak

Fly ash merupakan limbah dari pembakaran batubara dengan SiO₂ yang besar, yang dapat meningkatkan sifat mekanik beton. Penelitian ini menggunakan semen dengan fly ash dan superplasticizer tipe f. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan melakukan percobaan laboratorium langsung. Benda uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 27 benda uji dengan rincian 9 benda uji untuk beton normal, 9 benda uji untuk penggantian beton semen 80%+ fly ash 20%+ superplasticizer tipe f, 9 benda uji untuk penggantian beton semen 60%+ fly ash 0% +superplasticizer tipe f. Benda uji terbakar dengan temperatur 300°C dengan waktu± 2 jam pada usia 36 hari setelah itu diuji kuat tekannya. Perencanaan adukan beton memakai SNI 7656- 2012 dengan kuat tekan rencana 25 MPa. Hasil penelitian menunjukan beton pascabakar dengan substitusi 20% umur 36 hari mengalami kenaikan sebesar 15,1% dibandingkan dengan beton tanpa dibakar campuran substitusi 20% umur 28 hari. Beton normal pascabakar umur 36 hari mengalami penurunan sebesar 37,7% dibandingkan dengan beton normal tanpa dibakar umur 28 hari. Beton pascabakar dengan substitusi 40% umur 36 hari mengalami kenaikan sebesar 10,3% dibandingkan dengan beton tanpa dibakar substitusi 40% umur 28 hari.

Kata Kunci

Beton Fly Ash Pascabakar Superplasticizer

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
D. Mawarni dan E. Walujodjati, “Pengaruh Pembakaran Terhadap Kekuatan Beton Menggunakan Bahan Campur FLY ASH”, Jurnal Konstruksi, vol. 19, no. 1, hlm. 274-285, Jan 2022.

Referensi

[1] Eva Lianasari, “Pengaruh Suhu Pembakaran Terhadap Sifat Mekanik Beton Fly Ash Dengan Penambahan Water Reducer,” http://www.researchgate.net, 2019.
[2] Mira Setiawati, “Fly Ash Sebagai Bahan Pengganti Semen Pada Beton,” jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek, 2018.
[3] Setiawati M, “Pemanfaatan Fly Ash Pada Kuat Tekan Beton K300,” http://juornal.ubb.ac.id, 2017.
[4] W. Daga, “Studi Eksperimen Kekuatan Beton yang Mengalami Kebakaran,” Progr. Stud. Tek. Sipil Fak. Sains dan Tek. Univ. Nusa Cendana, 2002.
[5] et al Sutapa, “Porositas Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton dengan Agregat Kasar Batu Pecah Pasca bakar.,” J. Ilm. Tek. Sipil Vol 15 No 1 Univ. Udayana, 2011.
[6] p & A. Nugraha, “Teknologi Beton,” Penerbit Andi, 2007.
[7] Gnemon isvandianto, “Kuat Tekan Beton Pasca Bakar Menggunakan Kleled (Limbah Pengecoran Logam) Dari Ceper Klaten Sebagai Agregat Kasar,” http://eprints.ums.ac.id, 2017.
[8] “Pengaruh Mutu Beton Terhadap Sifat Mekanik Beton Pasca Bakar,” jurnal.unismabekasi.ac.id, vol. F Freedric, 2016.
[9] SNI 2493-2011, “Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium,” Badan Standar Nas. Indones., p. 23, 2011.
[10] SNI 03-1968, “Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar,” Badan Standar Nas. Indones., pp. 1–5, 1990.
[11] SNI 03-1969-1990, Berat Jenis dan Penyerapan Air. 1990.
[12] SNI 1973-2008, Pengujian Berat Isi Agregat. 2008.
[13] S. 03-2816-1992, Pengujian Kadar Zat Organik. 1992.
[14] SNI S-04-1989-F, Pengujian Kadar Lumpur. 1989.
[15] B. S. Nasional, “Sni 2417-2008,” Cara uji keausan Agreg. dengan mesin abrasi Los Angeles, pp. 1–9, 2008.
[16] Badan Standarisasi Nasional, T. Cara, P. C. Agregat, SNI 7974, SNI 03-1971-1990, and SNI 1970, “Metode Pengujian Kadar Air Agregat. SNI 03–1971–1990,” Badan Standarisasi Nas. Jakarta, vol. 27, no. 5, p. 6889, 1990.
[17] SNI1974-2011, “Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder,” Badan Stand. Nas. Indones., p. 20, 2011.
[18] SNI 7659-2012, Desain Mix. 2012.
[19] SNI 1972-2008, “Cara Uji Slump Beton,” Badan Standar Nas. Indones., p. 5, 2008.