Isi Artikel Utama

Abstrak

Baja pada balok beton merupakan salah satu kombinasi antara beton yang memiliki kuat tekan yang tinggi dan baja tulangan yang memiliki kuat tarik yang tinggi sehingga jika disatukan akan menghasilkan kombinasi yang kuat. Akan tetapi kadang seorang arsitektur memerlukan balok yang dimensinya lebih kecil sehingga perlu dilakukan penempatan tulangan dengan cara Bundel. Hal ini diperlukan karena batasan dimensi elemen struktur. Dengan Bundel tulangan akan menghasilkan elemen struktur yang lebih kecil dan memudahkan dalam proses pemadatan adukan beton. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif yang mana penelitian ini banyak membahas angka-angka. Penelitian yang dilakukan yaitu menghitung kapasitas momen pada balok beton dengan bundel tulangan dan membandingannya dengan perhitungan kapasitas momen pada balok beton yang dipasang tulangan secara biasa. Hasil daripembahasan penelitian ini yaitu nilai kapasitas momen balok beton dengan dengan bundel tulangan lebih besar dari balok beton dengan tulangan biasa. Dimana nilai yang didapat (ᶲMn) sebesar 2.232 KN.m untuk balok beton dengan bundel tulangan dan (ᶲMn) sebesar 1.989 KN.m untuk balok beton dengan tulangan biasa. Maka selisih nilai kapasitas momen tersebut sebesar 12.22% lebih besar balok beton dengan bundel tulangan

Kata Kunci

Balok Beton Tulangan Bundel Tulangan Kapasitas Momen Lentur Balok Balok Beton Tulangan Bundel Tulangan Kapasitas Momen Lentur Balok

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
A. S. Gumilar dan E. Walujodjati, “Analisis Lentur Balok Beton Dengan Bundel Tulangan”, Jurnal Konstruksi, vol. 19, no. 1, hlm. 303–312, Mar 2022.

References

  1. S. Andrean, M. D. J. Sumajouw, and R. S. Windah, “Pengujian Kuat Lentur Balok Beton Bertulang Dengan Variasi Ratio Tulangan Tarik,” J. Sipil Statik Maret, vol. 3, no. 3, pp. 175–182, 2015.
  2. 2847:2013 SNI, “Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung,” Bandung Badan Stand. Indones., pp. 1–265, 2013.
  3. B. Wang, C. K., Salmon, C. G., & Hariandja, Disain Beton Bertulang, 4th ed. 1993.
  4. “Baja tulangan beton,” 2017, [Online]. Available: www.bsn.go.id.
  5. “SNI 2847-2019 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung.”
  6. E. Walujodjati, J. A. Tjondro, S. Permana, and G. J. Johari, “Study of flexural strength on concrete bundled bars beams,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 1098, no. 2, p. 022062, Mar. 2021, doi: 10.1088/1757-899x/1098/2/022062.
  7. B. Services, “Bond Behaviour of the Post-Installed Bundled Rebars Anchors With Cement Mortar in Hardened Concrete,” no. Lxv, 2015.
  8. A. Dela Cueva, “Reinforced concrete : Mechanics and design e c ture s Action Effects : Bending and axial load Action Effects : Shear and Torsion Serviceability : Cracking and deflections.”
  9. I. Dipohusodo, Struktu Beton Bertulang SK. SNI T-15-1991-03. 1993.
  10. I. W. C. V. Ir.Gideon, H Kusuma M.Eng, Dasar Dasar Perencanaan Beton Bertulang. Jakarta: Erlangga, 1997.
  11. P. Studi et al., “ANALISIS KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN,” vol. 5, no. 1, pp. 352–359, 2020.
  12. S. Sariman, H. Parung, and R. Djamaluddin, “Analisis Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Dengan Variasi Panjang Rongga Pada Penampang Tarik,” Konf. Nas. Pascasarj. Tek. Sipil, no. 2011, pp. 31–40, 2018.