https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/issue/feedJurnal Konstruksi2024-11-30T14:19:46+07:00Eko Walujodjati[email protected]Open Journal Systems<p>Jurnal Konstruksi merupakan media ilmiah yang ditujukan untuk membantu percepatan sosialisasi dan penyebaran informasi mengenai perkembangan ilmu dan penelitian dengan bidang kekhususan ilmu teknik sipil.</p> <p><em><strong>E-ISSN: 2302-7312 | </strong></em><em><strong>P-ISSN: 1412-3630</strong></em></p>https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1571Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton SCC dengan Campuran Kawat Baja2024-03-05T10:43:12+07:00Madi Hermadi[email protected]Athaya Zhafirah[email protected]Chairul Insan[email protected]<p>Inovasi eksperimen pada beton banyak dilakukan oleh para peneliti baik yang bersifat kimiawi maupun fisik dengan tujuan untuk meningkatkan mutu beton. Satu di antara pilihan bahan tambah yang dipergunakan yang bersifat fisik ialah kawat baja. Tujuan dari penambahan kawat baja bisa mengoptimalkan mutu beton baik kuat tarik belah atau tekan. Metode yang dipakai dalam riset berikut ialah eksperimental dengan menambahkan kawat baja ke dalam campuran beton SCC dengan variasi 4%, 6%, dan 8%. Adapun penambahan zat kimiawi, <em>admixture superplasticizer</em> bertujuan untuk memudahkan beton SCC dalam mencapai nilai <em>slump</em>. Berdasarkan hasil uji kuat tarik belah dan tekan beton setelah usia 28 hari didapatkan skor uji tekan yang paling maksimal adalah beton SCC dengan campuran kawat baja 8% dengan nilai kuat tekan 20,36 MPa. Sedangkan hasil uji kuat tarik belah beton SCC yang paling maksimal dalam beton campuran kawat baja 8% dengan nilai kuat tarik belah 3,36 MPa.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1546Evaluasi Ruang Parkir Off Street di Area Kampus2024-03-28T10:16:10+07:00Greece Maria Lawalata[email protected]Athaya Zhafirah[email protected]Diki Kurniawan[email protected]<p>Institut Teknologi Garut (ITG) merupakan salah satu perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Garut yang dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan dalam hal jumlah mahasiswa. Hal tersebut tentunya harus diimbangi dengan penyediaan fasilitas yang memadai, seperti ruang parkir. ketersediaan fasilitas ruang parkir harus dapat menampung kendaraan mahasiswa, dosen, staf dan pengunjung kampus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ruang parkir di ITG Berdasarkan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir Direktur Jenderal Perhubungan Darat Tahun 1998. Metode yang digunakan adalah pengambilan data langsung di lapangan berupa data keluar masuk kendaraan parkir yang diambil pada semester Ganjil Tahun Akademik 2022/2023 diambil di area pintu masuk kampus yang dilakukan selama 2 hari per 1 minggu pada hari Senin dan Selasa yang merupakan hari sibuk kegiatan perkuliahan yaitu dari tanggal 22 Mei – 6 Juni 2023 selama 9 jam dari pukul 07.30 s.d. 16.30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks parkir tertinggi terjadi pada hari Selasa 30 Mei 2023 yaitu untuk mobil mencapai 125% dan untuk sepeda motor mencapai 120% itu artinya pada waktu tersebut kebutuhan ruang parkir di ITG melebihi kapasitas yang tersedia. Berdasarkan hasil pengolahan data kebutuhan parkir di area parkir <em>off-street</em> saat ini yaitu untuk mobil yaitu sebanyak 20 petak dan untuk sepeda motor 507 petak parkir, artinya perlu ada penambahan petak parkir untuk mobil sebanyak 4 SRP dan untuk sepeda motor sebanyak 85 SRP. Prediksi kebutuhan parkir 5 tahun mendatang untuk mobil adalah 34 SRP dan untuk sepeda motor adalah 851 SRP sedangkan SRP yang tersedia saat ini yaitu 16 SRP untuk mobil dan 422 untuk sepeda motor sehingga untuk memenuhi kebutuhan parkir 5 tahun mendatang perlu ada penambahan 18 SRP untuk mobil dan 428 SRP untuk sepeda motor.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1631Analisis Stabilitas Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever, Gravitasi, dan Sheet Pile2024-05-30T16:15:18+07:00Rudy Febrijanto[email protected]Athaya Zhafirah[email protected]Aam Rohadatul Aisy A[email protected]<p>Permukaan bumi memiliki bentuk yang tidak rata atau membentuk kemiringan sehingga terjadi perbedaan elevasi muka tanah. Perbedaan elevasi muka tanah memiliki potensi terjadinya longsor. Dinding penahan tanah menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi longsor. Tujuan dari penelitian ini menghasilkan desain dinding penahan tanah untuk menangani permasalahan longsor yang terjadi di Ruas Jalan Singajaya-Toblong (Blok Liang Kerud). Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kestabilan dinding penahan tanah dengan metode rankine dan metode elemen hingga. Jenis dinding penahan tanah yang dipakai dalam penelitian ini antara lain, tipe gravitasi, kantilever, dan <em>sheet pile</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain dinding penahan tanah tipe kantilever tidak aman karena nilai stabilitas geser yang tidak memenuhi persyaratan yaitu 0,742 < 1,5. Hasil analisis dinding penahan tanah tipe gravitasi paling aman terhadap kestabilan tanah dilihat dari nilai faktor keamanan 1,53 > 1,5; nilai stabilitas guling 2 ≥ 2; dan nilai stabilitas geser 4,642 > 1,5. Sementara itu, tipe <em>sheet pile</em> yang memperhitungkan seberapa panjang material baja yang dibutuhkan tetap tidak bisa menahan tanah. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa dinding penahan tanah yang paling aman yaitu tipe gravitasi yang memiliki nilai faktor aman terhadap stabilitas guling dan stabilitas geser yang melebihi persyaratan kestabilan tanah.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/2129Penerapan Eco-Green Pada Bangunan Gedung Sarana Olahraga Kabupaten Garut2024-11-24T20:42:55+07:00Mirza Fathir[email protected]Anjas Ninda Hantari[email protected]Rendi Rendi[email protected]Syamsan Abdullah[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis penerapan konsep Eco-Green pada bangunan gedung sarana olahraga di Kabupaten Garut. Eco-Green merupakan suatu pendekatan desain dan konstruksi yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari bangunan, dengan memperhatikan efisiensi energi, penggunaan bahan ramah lingkungan, dan manajemen limbah. Kabupaten Garut sebagai lokasi penelitian dipilih karena adanya kebutuhan untuk mengembangkan infrastruktur berkelanjutan. Metode penelitian ini mencakup survei lapangan, analisis dokumentasi, dan wawancara dengan pemangku kepentingan terkait. Data yang diperoleh digunakan untuk mengevaluasi implementasi konsep Eco-Green pada bangunan gedung sarana olahraga di Kabupaten Garut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan yang komprehensif tentang keberhasilan dan tantangan dalam menerapkan prinsip-prinsip Eco-Green dalam konteks pembangunan infrastruktur olahraga di wilayah ini. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman praktis tentang implementasi Eco-Green pada bangunan gedung sarana olahraga dan mengidentifikasi faktor-faktor kritis yang mempengaruhi keberhasilan penerapan konsep ini. Implikasi hasil penelitian ini dapat menjadi landasan bagi pengambil keputusan di bidang perencanaan dan pembangunan infrastruktur, khususnya dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi acuan bagi penelitian lebih lanjut tentang pengembangan konsep Eco-Green dalam sektor pembangunan gedung dan infrastruktur di daerah lain.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/2128Penerapan Adaptive Reuse Pada Annarto Mall Kecamatan Tarogong Kidul Kota Garut2024-11-24T20:42:16+07:00Adhitya Surya Pratama[email protected]Anjas Ninda Hantari[email protected]Keisha Aulia Sambas[email protected]<p>Adaptive Reuse, sebagai strategi pengembangan kawasan perkotaan, semakin menjadi perhatian dalam menghadapi tantangan revitalisasi pusat perbelanjaan yang terbengkalai. Penelitian ini menggambarkan penerapan Adaptive Reuse pada Annarto Mall di Kecamatan Tarogong Kidul, Kota Garut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keberhasilan dan dampak dari strategi Adaptive Reuse dalam menghidupkan kembali Annarto Mall. Metode penelitian melibatkan survei lapangan dan analisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Adaptive Reuse pada Annarto Mall berhasil menghasilkan revitalisasi yang signifikan. Berbagai aspek seperti penggunaan ruang dan fungsi bangunan telah diubah untuk memenuhi kebutuhan baru dan meningkatkan daya tarik komersial. Dampak positif terlihat dalam peningkatan kunjungan pelanggan, pertumbuhan ekonomi lokal, dan perubahan positif dalam persepsi masyarakat terhadap pusat perbelanjaan. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman praktis dan teoritis mengenai penerapan Adaptive Reuse dalam konteks pusat perbelanjaan terbengkalai. Implikasi dari penelitian ini dapat digunakan sebagai panduan bagi pengembang, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan terkait dalam menghadapi tantangan revitalisasi pusat perbelanjaan yang serupa. Kesimpulan dari penelitian ini mendukung pentingnya Adaptive Reuse sebagai strategi berkelanjutan dalam mengatasi perubahan kebutuhan pasar dan menjaga keberlanjutan lingkungan perkotaan.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1634Studi Karakteristik Beton Pasca Kebakaran2024-06-26T10:29:26+07:00Kadriani Kadriani[email protected]Jasman Jasman[email protected]Mustakim Mustakim[email protected]<p>Beton merupakan bahan struktur yang sering digunakan dalam sebuah konstruksi. Meskipun memiliki banyak kelebihan, kebakaran pada konstruksi merupakan bencana yang pemicunya semakin beragam dan sulit diantisipasi. Kebakaran menyebabkan terjadinya perubahan temperatur pada struktur beton dan mempengaruhi kekuatan sebuah konstruksi. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan nilai kuat tekan dan tarik belah beton pasca kebakaran. Penelitian ini dilakukan dengan menguji kuat tekan dan tarik belah beton pasca kebakaran yang diuji pada saat umur beton mencapai 28 hari dengan cara pembakaran benda uji menggunakan tungku (drum) yang dibakar secara bertahap yaitu membakar 3 benda uji, dimana benda uji tersebut masing-masing akan diangkat dan diukur suhunya menggunakan termometer di waktu pembakaran 2 jam, 4 jam dan 6 jam. Nilai kuat tarik bellah untulk beton normal yaitu 12% dari nilai kuat telkan beton, belton delngan lama pelmbakaran 2 jam yaitu 13% dari nilai kuat telkan belton, belton delngan lama pembakaran 4 jam yaitu 14% dari nilai kulat telkan belton dan belton dengan lama pembakaran 6 jam yaitu 9% dari nilai kuat telkan beton dengan demikian nilai kulat tarik belah belton 9% - 15 % dari nilai kulat telkannya.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1646Perbandingan Model Pemilihan Moda Feeder BMA Trans dan Mobil Sewa Kota Parepare ke Bandara Sultan Hasanuddin2024-07-11T08:32:56+07:00Umar Ramadhan[email protected]Hamka Wakkang[email protected]Misbahuddin Misbahuddin[email protected]<p>Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan prefensi masyarakat sebagai pengguna moda transportasi di Sulawesi Selatan khususnya di kota Parepare yang ingin menuju ke bandara Sultan Hasanuddin. Banyaknya pilihan moda pengumpan (<em>feeder</em>) yang tersedia di kota Parepare maka beragam pula prefensi setiap pengguna dalam menetukan moda pengumpan yang efektif dan efisien untuk menuju ke bandara Sultan Hasanuddin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kecenderungan masyarakat dalam memilih moda pengumpan (<em>feeder</em>) yang efektif dan efisien antara moda BMA Trans dan mobil sewa di kota Parepare menuju bandara Sultan Hasanuddin serta prefensi pengguna dalam memilih berdasarkan biaya, waktu tempuh, keamanan, dan kenyamanan moda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan (<em>stated preference</em>) dan memodelkan pemodelan transportasi dengan metode regresi logit biner yang di olah di <em>software</em> STATA 16. Adapun hasil penelitian ini berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna transportasi dalam memilih moda untuk menuju bandara faktor utama responden yang memilih BMA Trans berdasarkan faktor kenyamanan sebesar 48 %. sedangkan faktor utama responden dalam memilih moda mobil sewa di kota Parepare untuk menuju bandara yaitu berdasarkan faktor waktu tempuh sebesar 40 %. dan dari hasil perbandingan permodelan antara moda BMA Trans dan mobil sewa untuk peningkatan probabilitas BMA Trans lebih besar dari segi biaya, keamanan, dan kenyamanan. sedangkan mobil sewa peningkatan probabilitas dari segi waktu tempuh perjalanan.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1642Soil Bioengineering: Metode Alternatif Peningkatan Stabilitas Tanah2024-08-15T16:35:43+07:00Fatin Adriati[email protected]Diki Surya Irawan[email protected]Eli Jamilah Mihardja[email protected]<p>Dalam dekade terakhir, terjadi peningkatan tanah longsor dan keruntuhan lereng yang signifikan. Guna menjawab permasalahan tersebut, stabilisasi lereng menggunakan metode geo-struktur menjadi sebuah kebutuhan. Seiring dengan perkembangan metode geo-struktur, metode <em>soil bioengineering</em> menjadi alternatif dalam stabilisasi lereng, baik untuk lereng alami maupun lereng buatan. <em>Soil bioengineering</em> sendiri merupakan metode ramah lingkungan untuk stabilisasi dan perkuatan pada lahan miring (lereng) melalui penanaman vegetasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan antara metode geo-struktur (menggunakan <em>soil nailing </em>dan perkuatan tiang) dan metode <em>soil bioengineering</em> (menggunakan <em>vetiver grass</em> dan <em>switchgrass</em>) dalam stabilisasi lereng. Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga dan mempertimbangkan nilai faktor keamanan (SF). Jika dibandingkan dengan metode geo-struktur, metode <em>soil bioengineering</em> ternyata mampu menandingi sebagai metode stabilisasi lereng pada tiga kondisi tanah yang berbeda, yaitu kondisi tanpa air, kondisi jenuh, dan kondisi tidak jenuh. Metode <em>soil nailing</em> menghasilkan pengaruh paling besar dalam peningkatan stabilitas lereng (SF = 1.384 – 3.096), sedangkan yang berpengaruh paling kecil adalah metode perkuatan tiang (SF = 1.045 – 2.236). Metode <em>soil bioengineering</em> dengan menggunakan <em>switchgrass</em> (SF = 1.060 – 2.322) dan <em>vetiver grass</em> (SF = 1.090 – 2.449), berada pada tingkat menengah di antara metode <em>soil nailing</em> dan perkuatan tiang. Bisa dikatakan bahwa metode <em>soil bioengineering</em> cukup setara dengan metode perkuatan tiang dalam meningkatkan nilai SF meskipun masih jauh di bawah metode <em>soil nailing</em>. Dengan demikian, metode <em>soil bioengineering</em> terbukti dapat menggantikan metode geo-struktur dalam meningkatkan stabilitas lereng.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1639Evaluasi Metode Perbaikan Grouting dengan Metode Non Destructive Test (NDT): Review Komprehensif Tren Penelitian 2013-20232024-08-22T05:29:05+07:00Ahmad Zaki[email protected]<p>Artikel ini mengkaji perkembangan bidang struktur, khususnya pada perbaikan beton dan metode <em>Non-Destructive Testing</em> (NDT), selama periode 2013 hingga 2023. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren, kemajuan publikasi, penulis, afiliasi, dan negara yang paling berkontribusi dalam bidang ini. Metodologi yang digunakan adalah penelusuran literatur dengan menggunakan VOSviewer dan data dari Scopus, yang kemudian dianalisis menggunakan pendekatan bibliometrik dan scientometrik. Dari 412 artikel yang ditemukan, terlihat adanya tren peningkatan publikasi yang fluktuatif. China tercatat sebagai negara dengan kontribusi terbesar, dengan 183 artikel yang diterbitkan. Jurnal <em>Construction and Building Materials</em> yang diterbitkan oleh Elsevier menjadi sumber publikasi paling dominan dengan 49 artikel. Visualisasi jaringan penulis menunjukkan terbentuknya 8 klaster yang saling terhubung, mencerminkan perkembangan jaringan riset yang luas dan komprehensif. Kata kunci yang paling banyak muncul adalah <em>grouting</em>, dengan bidang studi populer lainnya seperti korosi dan rehabilitasi. Sementara itu, kata kunci NDT yang jarang muncul menunjukkan adanya peluang penelitian lebih lanjut. Studi ini menyediakan dasar yang kuat untuk penelitian mendatang, terutama dalam mengembangkan jaringan perbaikan <em>grouting</em> dengan metode NDT.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1632Pemodelan Banjir Lahar Dingin di Daerah Vulkanis dengan Menggunakan SIMLAR2024-09-04T15:29:53+07:00Jazaul Ikhsan[email protected]Ani Hairani[email protected]Ridwan Ardiansyah[email protected]<p>Tahun 2010 erupsi Gunung Merapi memuntahkan material vulkanis lebih dari 140.000.000 m³, disusul dengan bencana sekunder yaitu banjir lahar dingin. Kali Putih adalah salah satu sungai yang diterjang banjir tersebut beserta pemukiman di bantarannya. Penyebabnya adalah bagian hulu Kali Putih, Kabupaten Magelang telah tertutup material vulkanis Gunung Merapi sebanyak ±9.3000.000 m³. Untuk mengurangi dampak negatif dari kejadian banjir lahar, perlu dilakukan simulai kejadian banjir lahar pada suatu daerah aliran sungai (DAS). Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan dampak kejadian banjir lahar pada DAS Kali Putih. Simulasi Lahar (SIMLAR) 2.1 digunakan untuk mensimulasikan banjir lahar dingin pada penelitian ini. Data masukan yang diperlukan pada SIMLAR adalah data curah hujan, data sedimen, dan DEM area studi. Efektifitas bangunan sabo dam dikaji dengan membandingkan hasil simulasi antara tanpa bangunan sabo dam dan dengan sabo dam. Hasilnya, bangunan sabo dam mampu memperlambat laju terjangan banjir lahar dingin. Berdasarkan simulasi dengan tambahan sabo dam, pada menit ke 240, banjir lahar belum mencapai titik 12 (Sabo dam PU-C8 Ngaglik) dan 13 (Sabo dam PU-C2 Gempal). Sedangkan simulasi tanpa sabo dam, banjir telah mencapai titik 12 pada menit ke 360 serta titik 13 pada menit ke 600. Selain itu berfungsi sebagai penahan erosi tanah lalu merubahnya menjadi tumpukan sedimentasi sebesar 3,95 m pada sabo dam pertama (PU-D1 Mranggen) menit ke 360.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/2131Analisis Manajemen Proyek Dengan Metode Critical Path Method (CPM) Pada Proyek Pembangunan Gedung Chandra Tanjung Karang2024-11-24T20:35:26+07:00Febrian Sinurat[email protected]Felly Misdalena[email protected]<p>Dalam sebuah proyek konstruksi, penting untuk melakukan pengendalian terhadap waktu, kualitas, dan biaya agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisis dan peristiwa kritis dari penerapan metode Critical Path Method (CPM) dalam penjadwalan waktu pada proyek pembangunan Gedung Chandra Tanjung Karang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pekerjaan proyek Pembangunan Gedung Chandra Tanjung Karang telah sesuai dengan menggunakan metode CPM, waktu penyelesaian proyek dapat ditentukan dalam periode 24 minggu. Peristiwa kritis yang diperoleh, diantaranya Pekerjaan persiapan (A), Pekerjaan tanah (B), Pekerjaan Sub Struktur (C1), Pekerjaan Struktur Lantai 2 (C3), Pekerjaan Pasangan (E), Pekerjaan Kusen (G1), Pekerjaan ACP (H), Pekerjaan Pengecatan (K) dan Pekerjaan persiapan (A), Pekerjaan tanah (B), Pekerjaan Sub Struktur (C1), Pekerjaan Struktur Lantai DAK (C6), Pekerjaan ACP (H), Pekerjaan CCTV (T2), Pekerjaan Pengecatan (K) Adapun lintasan kritis (critical path) yang diperoleh dari start sampai dengan finish terdiri dari dua jalur yaitu A,B,C1,C3,E,G1,H,K dan A,B,C1,C6,H,T2,K</p>2024-12-12T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/2088Analisis Building Information Modelling (BIM) 5D Pada Pekerjaan Struktur Graha Sucofindo Balikpapan2024-11-18T13:44:07+07:00Yoga Dwi Putra[email protected]Irna Hendriyani[email protected]Reno Pratiwi[email protected]<p>BIM hadir sebagai bukti perkembangan teknologi digital yang telah mempengaruhi dan memberikan manfaat di lingkup pekerjaan konstruksi, mulai dari perencanaan proyek, penjadwalan proyek, pengelolaan proyek, manajemen bangunan dan lain – lainnya. Dalam menghitung anggaran biaya proyek harus dilakukan se-efisien mungkin untuk menghindari terjadinya pembengkakan biaya pembangunan. Oleh karena itu pada penelitian ini menggunakan konsep <em>Building Information Modelling</em> (BIM) 5D yang bertujuan untuk menganalisis selisih volume dan estimasi biaya antara metode BIM dengan perhitungan konsultan pada pekerjaan struktur Graha Sucofindo Balikpapan. Dari hasil perhitungan menggunakan konsep BIM 5D didapatkan selisih biaya pekerjaan pembesian sebesar Rp. Rp. 123.946.941,75 dengan persentase selisih sebesar 7,34% dan untuk selisih biaya pekerjaan pembetonan sebesar Rp. 234.507.945,47 dengan presentase selisih sebesar 30,32 %. Hasil dari perhitungan ini menunjukkan bahwa menggunakan konsep BIM 5D pada pekerjaan pembesian dan pembetonan dapat menghemat total biaya sebesar Rp 312.943.542,70 dengan persentase mencapai 12,71%. Hal ini berarti bahwa perhitungan biaya dengan konsep BIM 5D lebih rendah dibandingkan dari perhitungan biaya yang dihasilkan oleh konsultan. Hasil ini juga menunjukan bahwa implementasi BIM 5D di Autodesk Revit lebih efisien dalam perhitungan volume dan estimasi biaya.</p>2024-12-12T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksi