https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/issue/feedJurnal Konstruksi2024-09-03T10:17:50+07:00Eko Walujodjati[email protected]Open Journal Systems<p>Jurnal Konstruksi merupakan media ilmiah yang ditujukan untuk membantu percepatan sosialisasi dan penyebaran informasi mengenai perkembangan ilmu dan penelitian dengan bidang kekhususan ilmu teknik sipil.</p> <p><em><strong>E-ISSN: 2302-7312 | </strong></em><em><strong>P-ISSN: 1412-3630</strong></em></p>https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1427Penerapan Metode Cost Significant Model pada Estimasi Biaya Pembangunan Peningkatan Jalan2024-09-03T10:17:34+07:00Ganjar Jojon Johari[email protected]Muhammad Rifqy Almuhsy[email protected]<p>Indonesia sedang gencar melakukan pembangunan berbagai infrastruktur seperti gedung, mesjid, jalan raya, jembatan, bendungan dan masih banyak lagi. Perencanaan yang detail diperlukan agar pembangunan berjalan lancar dan hasilnya maksimal, termasuk dalam perencanaan anggaran biaya (RAB). Salah satu metode yang dapat membantu mengidentifikasi biaya yang signifikan dalam proyek konstruksi adalah Metode <em>Cost Significant Model.</em> Di Indonesia, pembangunan jalan kabupaten menjadi prioritas untuk meningkatkan konektivitas dan kesejahteraan masyarakat. Menerapkan <em>Cost Significant Model</em> di proyek jalan kabupaten Garut sangat penting untuk efisiensi pengelolaan biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor biaya yang signifikan dalam proyek jalan kabupaten dan menganalisis pengaruh penerapan <em>Cost Significant Model</em> terhadap pengelolaan biaya proyek di wilayah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan model cost significant memberikan prediksi biaya yang akurat dengan koefisien determinasi 0,943, menandakan pengaruh variabel yang signifikan terhadap biaya proyek. Variabel Divisi perkerasan Aspal (X4) dan Divisi struktur (X5) memiliki pengaruh signifikan terhadap biaya proyek, sehingga dapat diprioritaskan untuk mengelola risiko dan mengurangi dampak biaya tak terduga. Model estimasi biaya konseptual dari penelitian ini adalah Y = -339907740,45 + 380172,81 (X4) + 117874,24 (X5). Pengujian validitas pada model tersebut menunjukkan bahwa estimasi biaya dengan model ini keakuratannya lebih akurat dari pada dengan harga rata rata per meter persegi dikali luas bangunan. Metode Cost Significant Model menjadi alat efektif untuk mengelola biaya proyek jalan di Kabupaten Garut. Hal ini dapat membantu manajer proyek memprediksi biaya dengan lebih akurat dan mengidentifikasi faktor penyebab kenaikan biaya.</p>2024-05-20T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1430Analisis Efektifitas Para Pesepeda di Kecamatan Garut Kota2024-09-03T10:17:30+07:00Ida Farida[email protected]Riska Amalia Nasrillah[email protected]<p>Penelitian ini dimaksudkan sebagai bahan masukan dalam perumusan kebijakan pembangunan jalur sepeda guna mendukung para pesepeda yang tidak mempunyai jalur khusus ketika berada di jalan, kebanyakan orang bersepeda di sekitar Alun-alun Garut Kota. Pengumpulan data dalam perencanaan jalur sepeda meliputi survei preferensi penggunaan sepeda, survei geomtetrik, counting, wawancara dan perlengkapan jalan. Dalam teknik analisa data diperoleh karakteristik responden dan desain jalur sepeda. Dari hasil analisis perencanaan jalur sepeda menggunakan beberapa metode analisa data yang digunakan untuk menentukan kebutuhan jalur sepeda yang memenuhi kriteria dan teori perencanaan jalur sepeda itu sendiri. Jalur yang optimum didapat berdasarkan banyaknya orang yang bersepeda, lebar jalan, dan hambatan Yng berupa parkir sembarangan. Hasil dari penelitian ini berupa desain jalur sepeda dengan konsep bike lane yaitu dimana jalur sepeda berada di badan jalan dibedakan dengan cat atau marka jalan. Lebar jalur sepeda yang dibuat yaitu 1 meter cukup untuk satu pengguna sepeda tepat berada di jalurnya dengan rute jalur dari titik Alun-alun Garut – Jl. Pramuka – Jl. Bank – Jl. Veteran – Jl. Ahmad Yani.</p>2024-05-20T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1462Evaluasi Kelayakan Bangunan Penahan Sampah pada Sistem Sanitary Landfill2024-09-03T10:17:22+07:00Adi Susetyaningsih[email protected]Nendi Rustandi Harsi[email protected]<p>TPA Pasir Bajing merupakan satu-satunya TPA dengan sistem <em>Sanitary Landfill</em> yang ada di Kabupaten Garut. Beban TPA yang semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk menyebabkan kelayakan TPA Pasir Bajing menarik untuk di kaji. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan teknis TPA Pasir Bajing dan mengevalusi kelayakan bangunan penahan sampah pada sistem <em>Sanitary Landfill</em> di TPA Pasir Bajing. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif evaluative. Data yang diperoleh langsung melalui survei lapangan. Kelayakan teknis TPA dianalisis berdasarkan SNI-03-3241-1994, sedangkan kelayan bangunan penahan sampah dianalisis dengan SNI 03-6154-1999. Hasil penelitian menunjukan bahawa TPA Pasir Bajing secara teknis belum sepenuhnya memenuhi kelayakan sesuai dengan SNI-03-3241-1994 karena belum adanya sumur pantau, bangunan pengumpul lindi, drainase belum efektif serta jembatan timbang baru dibangun. Hasil evaluasi terhadap banguanan penahan sampah menunjukan bahwa secara dimensi sudah memenuhi kriteria SNI 03-6154-1999. Berdasarkan perhitungan kapasitas bangunan penahan sampah tersebut mampu menampung sampah selama 2 tahun ke depan, akan tetapi dari segi kekuatan belum sesuai dikarenakan tinggi tanggul dan tinggi penahan tanggul atau bronjong tidak sesuai dengan ukuran kekuatan untuk menahan tanggul bila ada guncangan atau longsor.</p>2024-05-20T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1346Analisis Kolam Olak Bendungan Leuwikeris Kabupaten Ciamis-Tasikmalaya2024-09-03T10:17:50+07:00Amelia Citra Mulya Komalasari[email protected]Sulwan Permana[email protected]<p>Bendungan Leuwikeris adalah bendungan yang dibangun di dua kabupaten yaitu Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Salah satu bangunan dari bendungan adalah kolam olak. Kolam olak dibangun untuk meredam energi yang terkandung dalam aliran dengan memanfaatkan loncatan hidraulis dari suatu aliran yang berkecepatan tinggi. Jenis kolam olak yang ada pada Bendungan Leuwikeris ini adalah tipe USBR II dimana memiliki nilai bilangan Froude lebih dari 4,5 dan debit lebih dari 60m³/detik. Penelitian yang dilakukan kali ini, menghitung besaran nilai kehilangan energi pada kolam olak Bendungan Leuwikeris dengan tipe kolam olak USBR II. Dalam mencari besaran nilai kehilangan energi, dibutuhkan debit Bendungan Leuwikeris dengan menggunakan pemodelan. Pemodelan debit menggunakan meode NRECA dengan mengkalibrasi dengan debit yang sudah ada yaitu debit di Cirahong. Pemodelan debit juga digunakan dengan perhitungan metode distribusi normal, log normal, gumbel dan log pearson tipe III. Hasil dari perhitungan tersebut berupa nilai NSE sebesar 0,756 pada debit pemodelan dengan metode NRECA dan di kalibrasi dengan besar debit Cirahong selama 5 Tahun dan besar energi yang hilang pada kolam olak sebesar 4,78 meter.</p>2024-05-20T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1418Evaluasi Kapasitas Lahan Parkir Wisata Kuliner Kerkof Garut2024-09-03T10:17:40+07:00Elgi Ilman Maldini[email protected]Athaya Zhafirah[email protected]<p>Areal parkir merupakan salah satu prasarana transportasi yang harus ditata dan dikelola dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan ruang parkir yang memadai dan layak. Permasalahan yang terjadi di Wisata Kuliner Kerkof saat akhir pekan adalah kebutuhan parkir kendaraan roda dua yang melebihi kapasitas, sehingga mengakibatkan kendaraan roda empat menjadi parkir di badan jalan dan menimbulkan kemacetan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kapasitas lahan parkir kendaraan bermotor di area Wisata Kuliner Kerkof. Metode yang dilakukan adalah survei langsung jumlah dan durasi kendaraan parkir di lokasi penelitian serta analisis kebutuhan parkirnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa kapasitas lahan parkir kendaraan roda dua seluas 486 m2 untuk kondisi saat ini adalah 324 SRP dengan indeks parkir lebih dari 100%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa lahan parkir di area Wisata Kuliner Kerkof sudah tidak dapat menampung permintaan parkir kendaraan roda dua. Sehingga dilakukan evaluasi dengan hasil kebutuhan lahan parkir kendaraan roda dua seluas 958,5 m2 dengan 639 SRP.</p>2024-05-20T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1404Perencanaan Distribusi Air Sumur Bor Desa Cibunar Kecamatan Cibatu2024-09-03T10:17:45+07:00Ahmad Rosidin[email protected]Sulwan Permana[email protected]<p>Air bersih sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada musim kemarau mengakibatkan krisis air di beberapa wilayah Kabupaten Garut, dampak dari krisis air yang dilanda salah satunya adalah Desa Cibunar Kecamatan Cibatu. Tujuan dari penelitian ini yaitu merencanakan debit kebutuhan air minum, kapasitas bak penampung dan perencanaan distribusi air dengan memaksimalkan potensi air sumur bor sebagai sumber air baku. Perlu adanya rekayasa distribusi dengan jaringan pipa berbahan PVC dan sistem pengaliran kombinasi. Dalam perencanaan jaringan ini proyeksi penduduk menggunakan metode geometrik dengan tahun rencana 2023-2042 dengan jumlah penduduk di akhir tahun rencana sebesar 11191 jiwa, jumlah kebutuhan air perjiwa sebesar 60 liter/orang/hari. Jumlah total kebutuhan air domestik untuk satu desa sebesar 671460 liter/orang/hari atau 7,77 liter/detik pada akhir tahun proyeksi rencana 2042. Data-data yang telah lengkap kemudian dianalisis dengan aplikasi EPANET 2.2, hasil dari analisis didapat tekanan rata-rata 25,23 m, <em>headloss </em>rata-rata 0,56 km/m dan kecepatan aliran rata-rata 0,18 m/s dan dari hasil analisis tersebut didapat diameter ideal pipa dsitribusi dengan diameter 100-200 mm. Sedangkakan hasil running dengan skenario jam puncak didapat debit sebesar 879 liter/jam. Dalam perencanaan spesifikasi pompa yang dibutuhkan total <em>head</em> sebesar 159,34 m dan daya sebesar 45,41 Kw dengan tipe pompa CR 120-5-1. Perencanaan jaringan distribuisi Desa Cibunar pada akhir tahun rencana dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode perencanaan.</p>2024-05-20T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1435Pengaruh Penambahan Limbah Lumpur Penyamakan Kulit Pada Sifat Fisis Tanah Lempung2024-09-03T10:17:26+07:00Athaya Zhafirah[email protected]Arin Febriani Putri[email protected]<p>Limbah lumpur penyamakan kulit merupakan limbah padat yang dihasilkan oleh industri penyamakan kulit. Limbah ini termasuk limbah B3 karena dapat menyebabkan gatal pada kulit, gangguan kesehatan, dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Akan tetapi, limbah ini juga mengandung senyawa yang sama dengan semen yaitu besi dan aluminium sehingga dapat digunakan sebagai bahan substitusi pada tanah lempung dengan tujuan untuk meningkatkan daya dukung tanah. Tanah lempung termasuk ke dalam tanah yang kurang baik apabila akan dijadikan sebagai dasar dari suatu konstruksi. Maka dari itu dilakukan penelitian mengenai sifat fisis tanah lempung dengan campuran limbah lumpur penyamakan kulit. Metode yang dilakukan yaitu eksperimental di mana dilakukan pengujian sifat fisis tanah lempung yang terdiri dari kadar air, berat isi, berat jenis, analisis saringan, dan batas <em>Atterberg </em>ditambah campuran limbah lumpur penyamakan kulit dengan proporsi 0%, 25%, 50%, dan 75% terhadap berat tanah. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa tanah lempung dengan tambahan limbah lumpur penyamakan menghasilkan penurunan kadar air; kenaikan berat isi dan berat jenis; proporsi butiran halus berkurang dan butiran kasar bertambah; serta kenaikan indeks plastisitas.</p>2024-05-20T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1504Evaluasi Struktur Beton Bertulang Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus Pada Gedung KORPRI Kab. Garut2024-09-03T10:17:18+07:00Nugi Abdul Chalid[email protected]Eko Walujodjati[email protected]<p>Untuk menahan gaya gempa pada daerah rawan gempa khususnya pada kategori desain seismik 4,5,6 menurut SNI 1726:2019 maka terdapat suatu perhitungan yang dinamakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep bangunan tahan gempa, merencanakan struktur beton bertulang sesuai prinsip SRPMK dan mengetahui pemenuhan dari kaidah <em>Strong Column Weak Beam </em>dimana kolom di desain lebih kuat daripada balok. Studi kasus dilakukan pada bangunan KORPRI Kabupaten Garut dengan menggunakan <em>respons spectrum </em>Kabupaten Garut, gedung ini berfungsi sebagai sekertariat dewan pengurus KORPRI kabupaten, juga sebagai penyelenggara pelayanan administrasi umum. Analisa dilakukan dengan mengetahui <em>respons spectrum, modeling, </em>memasukan pembebanan, kombinasi beban. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa untuk memenuhi Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus pada gedung KORPRI Kabupaten Garut dibutuhkan balok dengan dimensi 350 x 500 mm dan dimensi kolom 400 x 400 mm dan dipasang tulangan sesuai ketentuan SRPMK yang terdapat pada SNI 2847:2019. Perhitungan tersebut juga sudah termasuk pemenuhan kaidah <em>Strong Column Weak Beam, </em>hal tersebut berkaitan dengan perhitungan pemenuhan rumus SCWB pada SNI 2847:2019</p>2024-05-20T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1536Analisa Stabilitas Lereng Dengan Dinding Penahan Tanah2024-09-03T10:17:09+07:00Dendi Yogaswara[email protected]Agus Deni Komarudin[email protected]<p>Longsor merupakan bencana yang sering terjadi di Desa Ciherang. Intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan lereng tidak stabil sehingga terjadi longsoran di wilayah jalan Raya Bandung-Garut, Desa Ciherang, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. Daerah tersebut merupakan wilayah pegunungan yang memiliki potensi menengah hingga tinggi akan terjadi gerakan tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kestabilan lereng dengan menggunakan perkuatan dinding penahan tanah. Membangun tembok penahan tanah di kawasan desa Ciherang. Salah satu fungsinya yaitu untuk menstabilkan area tanah di sekitar bahu jalan agar tidak terjadi longsoran ataupun penurunan tanah akibat faktor alam (hujan atau banjir) maupun faktor tekanan beban yang bekerja di atasnya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif dengan Teknik pengumpulan data secara observasi di lapangan untuk pengukuran, pengamatan dan pengambilan sampel tanah. Dinding penahan adalah suatu struktur yang dibangun untuk menopang permukaan suatu lereng. Dinding permanen digunakan untuk menahan tekanan lateral dari tanah yang tidak stabil akibat erosi tanah atau kondisi topografi untuk mengatasi masalah erosi tanah dan mengurangi risiko kerusakan jalan. Perhitungan tegangan tanah menggunakan metode Rankine dan stabilitas terhadap kegagalan daya dukung tanah berdasarkan persamaan Terzaghi berdasarkan parameter karakteristik (c dan Ø). Hasil perhitungan dinding penahan tipe kantilever dengan menggunakan data tanah hasil uji laboratorium dengan tinggi tembok penahan tanah 8 m, lebar alas (L) 4,80 m, diperoleh faktor keamanan terhadap gaya guling sebesar 3,2 dan faktor keamanan untuk gaya geser 1,73. Kedua faktor keamanan tersebut memenuhi syarat minimal 1,20.</p>2024-05-20T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1545Pengaruh Perlambatan Arus Kendaraan Berdasarkan Kinerja Lalu Lintas Jalan2024-09-03T10:17:04+07:00Ismil Nur Ramadhan[email protected]Ida Farida[email protected]<p>Jalan Karangpawitan adalah salah satu jalan di Kabupaten Garut yang mengalami kemacetan lalu lintas karena banyaknya lalu lintas dari industri, sekolah, samping jalan, dan bisnis masyarakat yang memadati jalan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi arus lalu lintas sepanjang Jalan Karangpawitan, menganalisis pengaruh apa saja yang memperlambat arus kendaraan berdasarkan kinerja lalu lintas sepanjang Jalan Karangpawitan, menentukan lokasi yang paling dominan terhadap pengaruh lambatnya arus kendaraan sepanjang Jalan Karangpawitan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, pengambilan data secara langsung (survey), berdasarkan Pedoman Kapasitas Jalan Perkotaan Kementrian Pekerjaan Umum Tahun 2014. Dari penelitian ini didapatkan hasil kondisi arus lalu lintas pada lokasi 1 dengan nilai derajat kejenuhan 0,96, arus lalu lintas tidak stabil, terkadang kendaraan terhenti, dan segmen jalan sudah mendekati kapasitas. Kondisi arus lalu lintas pada lokasi 2, arus lalu lintas tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti, permintaan mendekati kapasitas, dengan nilai derajat kejenuhan 1,27 dan lokasi 3 dengan nilai derajat kejenuhan 1,28, lalu lintas yang dipaksakan, kecepatan rendah, volume yang melebihi kapasitas, antrian yang panjang, pada lokasi 4 dengan nilai derajat kejenuhan 0,82, arus lalu lintas mendekati stabil, kecepatan masih dapat dikendalikan. Volume lalu lintas dengan nilai sebesar 1673,81 skr/jam, kriteria kelas hambatan samping pada lokasi 1 rendah, pada lokasi 2 sangat tinggi, pada lokasi 3 sedang, pada lokasi 4 tinggi. Untuk nilai kapasitas jalan pada lokasi 1 sebesar 1526,56 skr/jam, pada lokasi 2 nilai kapasitas jalan sebesar 1282,96 skr/jam, pada lokasi 3 nilai kapasitas jalan sebesar 1494,08 skr/jam, pada lokasi 4 nilai kapasitas jalan sebesar 2378 skr/jam. Lokasi yang paling dominan terhadap pengaruh lambatnya arus kendaraan disepanjang Jalan Karangpawitan adalah lokasi 2 atau lokasi Pabrik Bulu Mata.</p>2024-05-20T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1549Pemeriksaan Pemenuhan Standar Getaran untuk Keselamatan dan Kenyamanan Masjid Apung Ziadatul Abror dengan Smartphone2024-09-03T10:17:00+07:00Heri Khoeri[email protected]Galuh Adeputra[email protected]Zerik Sembada[email protected]<p>Struktur bangunan harus dalam kondisi baik dan memenuhi kriteria kelaikan teknis. Masjid Apung Ziadat-ul-Abror di Pantai Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan yang dinisiasi dan dibangun oleh PT. Borneo Indobara diharapkan akan menjadi daya Tarik bagi wisata religi di Tanah Bumbu. Selain aspek keamanan, aspek kenyamanan bagi pengguna harus menjadi perhatian. Pemeriksaan pemenuhan standar getaran menjadi salah datu bagian yang harus dilakukan untuk menjamin jamaah merasa aman dan nyaman saat beribadah di dalam masjid. Hal tersebut sejalan dengan yang diputuskan dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.49 Tahun 1996 dan yang diatur oleh ISO 2631-2 1989 yang mensyaratkan getaran yang tidak merusak bangunan, mengganggu kenyamanan dan kesehatan manusia. Dari hasil uji getar diketahui bahwa getaran pada kondisi operasional masih dalam batas yang diijinkan dengan frekuensi antara 5,66-15,86 Hz, percepatan getaran puncak 0,36-1,94 %g, kecepatan getaran puncak 0,10-1.99 mm/det dan lendutan dinamik 1,22-67.37 mm.</p>2024-05-20T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1532Analisis Kuat Lentur dan Geser Balok Beton dengan Bundel Tulangan2024-09-03T10:17:13+07:00Ade Linda Nurliana[email protected]Eko Walujodjati[email protected]<p>Balok beton bertulang sebagai elemen struktur yang berfungsi menahan lentur dan geser dimana parameter utama untuk menentukan kuat lentur dan geser balok beton bertulang meliputi: dimensi penampang, mutu beton, mutu baja tulangan, ukuran baja tulangan dan jumlah baja tulangan yang digunakan. Dalam konstruksi parameter tersebut umumnya memiliki batasan minimum, seperti halnya dengan jarak tulangan dan dimensi penampang kecil. Untuk mendapatkan elemen struktur dengan penampang kecil namun memiliki kekuatan yang besar, dengan jarak tulangan yang kecil karena luas tulangan yang dibutuhkan besar, maka perlu dilakukan penempatan tulangan dengan cara bundel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai kuat lentur dan geser balok beton tulangan bundel TP 4Φ6 dan balok beton tulangan tunggal Φ12 yang memiliki proporsi luas penampang tulangan yang sama. Analisis dilakukan dengan metode analisis teoritis dengan data yang diperoleh dari hasil eksperimen terdahulu. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai kuat lentur rata-rata balok tulangan bundel TP 4Φ6 = 8,53 kN.m, dan balok tulangan tunggal Φ12 = 11,31 kN.m. Nilai kuat geser rata-rata balok tulangan bundel TP 4Φ6 = 58,88 kN, dan balok tulangan tunggal Φ12 = 57,92 kN. Dari hasil eksperimen dan analisis diperoleh perbedaan kuat lentur balok tulangan bundel TP 4Φ6 sebesar (6,36%) dan balok tulangan tunggal Φ12 sebesar (48,62%). Sedangkan kuat geser balok tulangan bundel TP 4Φ6 diperoleh hasil yang sama yaitu 58,88 kN dan balok tulangan tunggal Φ12 diperoleh perbedaan sebesar (0,03%).</p>2024-05-20T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1614Tinjauan Rehabilitasi Pekerjaan Jalan Pada Jalan Cempa II Desa Mattunru Tunrue Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang2024-09-03T10:16:56+07:00Novianti Novianti[email protected]Rahmawati Rahmawati[email protected]Hamka Hamka[email protected]<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Desa Mattunru Tunrue merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, di Desa ini terdapat objek wisata bahari yaitu Pantai Harapan Ammani dan Pantai Dewata Wakka dan pusat sentra industri Karasa dengan aksesibilitas yang cukup baik melalui jalan Cempa II, yang saat ini mengalami kerusakan menjadi keprihatinan para masyarakat Desa Mattunru Tunrue dan tentunya para pengguna jalan. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui jenis kerusakan jalan yang terdapat di jalan Cempa Desa Mattunru Tunrue Kabupaten Pinrang, serta besar tingkat kerusakan yang terjadi dan menentukan jenis pemeliharaan jalan yang sesuai. Mengetahui metode yang digunakan pada pekerjaan rehabilitasi jalan beton pada Jalan Cempa Desa Mattunru Tunrue Kabupaten Pinrang. Metode penelitian untuk analisis data menggunakan Metode Bina Marga. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan data primer yang dapat disurvei di lapangan mengenai jenis kerusakan jalan, tingkat kerusakan jalan dan survei volume lalulintas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi jalan mengalami kerusakan seperti lubang, pelepasan butir (<em>raveling</em>), pengelupasan (<em>desintegration</em>), dan pengausan. Nilai LHR ruas jalan Cempa, Desa Mattunru tunrue, Kabupaten Pinrang pada hari kerja sebesar 3635 smp/hari dan sedangkan pada hari Libur sebesar 3336 smp/hari sehingga nilai kelas jalan pada jalan Cempa yaitu kelas 5. Metode rehabilitasi yang di lakukan pada jalan Cempa II yaitu menggunakan jenis perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan. Lebar jalan yang dibuat lebih lebar dibanding konstruksi yang sebelumnya yaitu sesuai gambar kerja yaitu 5 meter dengan menggunakan konstruksi beton dangan tinggi jalan yaitu 20cm.</p>2024-05-20T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksihttps://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1606Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Lahan Kawasan Perumahan Menjadi Kawasan Perdagangan dan Jasa2024-09-03T10:16:52+07:00Muhammad Ramadhan[email protected]Achmad Saeful Fasa[email protected]<p>Keterbatasan lahan dan harga lahan yang tinggi di kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan komersial di pusat kota mengakibatkan invasi fungsi komersial ke kawasan perumahan, salah satunya dimana kawasaan sekitar Perumahan di Kelurahan Cibodas Baru. Tujuan dari studi ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perubahan pemanfaatan lahan perumahan menjadi perdagangan dan jasa komersial di Perumahan Kelurahan Cibodas Baru Kecamatan Cibodas Kota Tangerang. Populasi perdagangan dan jasa berjumlah 621 populasi dengan metode sampli rumus <em>Slovin.</em> Metode analisa yang digunakan adalah dengan cara <em>deskriptif kuantitatif</em> dan <em>superimpose</em> (<em>overlay</em>), berdasaran pengamatan <em>Drone</em> penggunaan lahan eksiting tahun 2021 dengan kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang tahun 2012-2032 maka terdapat selisih perumahan ke perdagangan dan jasa sebesar 56.919,33 m<sup>2</sup> (5,65 Ha) atau 9,27 %, Tren perubahan lahan dari tahun 1998 sampai 2023 maka perubahannya pertahun adalah 0,44 % pertahun . Analisa faktor-faktor perubahan pemanfaatan lahan perumahan menjadi perdagangan dan jasa di Perumahan Cibodas Baru dengan penggunaan <em>Software SPSS</em> dengan memasukan beberapa <em>variable</em> maka <em>variable</em> derajat aksesibiltas lahan dengan yang hubungan signifikannya diterima dengan nilai <em>Asymptotic Significance (2-sided)</em> 0,000004 < 0,05 maka terdapat hubungan yang kuat dengan <em>chi-square=</em>21.190, oleh sebab itu aksesbilitas lahan akan semakin tinggi maka semakin tinggi pula perubahan fungsi pemanfaatan lahan perumahan. </p>2024-05-31T00:00:00+07:00Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Konstruksi