Isi Artikel Utama

Abstrak

Abstrak. Pengguna internet terbesar Indonesia berada di pulau Jawa. Banten merupakan salah satu provinsi dengan pengguna akses internet paling sedikit di pulau Jawa. Kesenjangan digital tersebut dapat diselesaikan dengan pembangunan Telecenter di perdesaan. Artikel ini menyajikan lokus prioritas dan dukungan sumber daya manusia dalam pembangunan Telecenter di kabupaten Serang provinsi Banten. Metode yang digunakan merupakan kombinasi antara wawancara mendalam, Analytical Hierarchy Process, dan Geograpical Information System dengan ArcGIS. Keluaran dari metode tersebut adalah daftar urut lima kecamatan yang menjadi prioritas pembangunan Telecenter perdesaan berdasarkan data atribut kependudukan, kemiringan lereng, dan penggunaan lahan. Optimalisasi pemanfaatan Telecenter di perdesaan dapat dicapai dengan melibatkan kelompok akademisi, bisnis, masyarakat, dan pemerintah serta penyediaan sumber daya manusia telecenter yang berperan sebagai pendamping/pelatih/instruktur literasi digital.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Sagena, U. (2020). Lokus Prioritas Pembangunan dan Identifikasi Dukungan Sumber Daya Manusia Telecenter Kabupaten Serang. Jurnal PkM MIFTEK, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.33364/miftek/v.1-1.1

References

    Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2018). Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Retrieved from Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia: https://apjii.or.id/survei
    Cahyana, R. (2012). Peran Relawan Teknologi Informasi dalam Pemanfaatan Warung Internet Perdesaan. Jurnal Algoritma, 9(1), 29-35.
    Cahyana, R. (2016). Memfungsikan Telecenter Sebagai Pusat Pembangunan Ekonomi Digital di Wilayah Perdesaan dengan Melibatkan Relawan Tekologi Informasi. Temu Ilmiah Nasional Peneliti, (pp. 245-258).
    Ferro, E., Helbig, N. C., & Gil-Garcia, J. R. (2011, January). The Role of IT Literacy in Defining Digital Divide Policy Needs. Government Information Quarterly, 28(1).
    Hargittai, E. (2004). Internet Access and Use in Context. New Media & Society, 6(1), 137-143. doi:10.1177/1461444804042310
    Organisation for Economic Co-operation and Development. (2019, January 20). Understanding the Digital Divide. Paris: OECD Publications. Retrieved from https://www.oecd.org/sti/1888451.pdf
    Ragnedda, M., & Muschert, G. (2013). The Digital Divide: The Internet and Social Inequality in International Perspective (eds). Routledge.
    Rogers, E. (2000). Informatization, globalization, and privatization in the new Millenium. Asian Journal of Communication, 10, 71-92. doi:10.1080/01292980009364785
    Saaty, T. L. (1993). Pengambilan keputusan bagi para pemimpin. Jakarta: Pustaka Binaman Prasindo.
    Sagena, U. (2014). Gerakan Desa Berbasis TIK dan Tantangannya di Desa Era Baru. Retrieved from Academia: https://www.academia.edu/7725146/Gerakan_Desa_Berbasis_TIK_dan_Tantangannya_di_Desa_Era_Baru
    Sagena, U. (2014). Posisi dan Tantangan TIK dalam Kelembagaan Desa Era Baru. Retrieved from Academia: https://www.academia.edu/7724967/Posisi_dan_Tantangan_TIK_dalam_Kelembagaan_Desa_Era_Baru
    The International Federation of Library Associations and Institutions. (2017). Development and Access to Information 2017. Den Haag: IFLA.
    West, D. M. (2015, February 13). Digital divide: Improving Internet access in the developing world through affordable services and diverse content. Retrieved from Brookings: https://www.brookings.edu/research/digital-divide-improving-internet-access-in-the-developing-world-through-affordable-services-and-diverse-content/