Isi Artikel Utama

Abstrak

Perjalanan dinas merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap instansi Pemerintah. Perjalanan dinas memiliki dua jenis dokumen, yaitu dokumen Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perjalanan Dinas (SPD). Dokumen lainnya yaitu laporan hasil pelaksanaan Perjalanan Dinas kepada pejabat penandatanganan SPT. Pengelolaan administrasi perjalanan dinas dilakukan secara manual menggunakan aplikasi kerja seperti MS Office. Hal ini sangat rentan terjadi kesalahan penulisan, manipulasi SPD, ketidakcocokan uang keluar dan jumlah perjalanan dinas yang dilakukan, dan ketidak sesuaian laporan keuangan. Sistem informasi perjalanan dinas dikembangkan untuk menangani hal tersebut. Penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yang pertama adalah tahap pengumpulan data yang terdiri dari observasi dan wawancara, tahap kedua adalah penentuan kebutuhan pengembangan, dan ketiga adalah pengembangan sistem informasi perjalanan dinas menggunakan metodologi kerangka kerja Scrum. Kerangka kerja Scrum terdiri dari penentuan Product Backlog Items, Sprint Planning, Daily Scrum, dan Sprint Review. Product backlog items ditentukan sebanyak 9 item, dengan rincian total 34 tugas yang dikerjakan. Total perkiraan hari yang ditetapkan dalam mengerjakan 9 item adalah 36 hari dengan development team sebanyak 3 orang. Sprint terbagi menjadi tiga bagian, di mana pada sprint pertama mengerjakan 4 item, 12 tugas, dikerjakan selama 13 hari. Sprint kedua mengerjakan 2 item, 12 tugas, dikerjakan selama 11 hari. Sprint ketiga mengerjakan 3 item, 9 tugas, dikerjakan selama 10 hari. Setiap sprint menghasilkan burndown chart yang menunjukkan grafik tugas yang selesai. Setiap sprint diselesaikan sesuai dengan jumlah hari yang diperkirakan. Hasil dari sprint kemudian dipresentasikan pada sprint review yang menghasilkan desain dan fungsional dari fitur yang sudah ditetapkan di product backlog items. Scrum framework dapat digunakan sebagai metode dalam pengembangan sistem informasi perjalanan dinas dapat menyelesaikan 9 fitur dalam waktu 36 hari, terbagi dalam 3 tahap sprint.

Kata Kunci

perjalanan dinas sistem informasi scrum pengembangan sistem informasi

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
F. Suarezsaga, D. Nugraha, dan A. Y. A. Putra, “Pengembangan Sistem Informasi Perjalanan Dinas Menggunakan Kerangka Kerja Scrum”, Jurnal Algoritma, vol. 19, no. 2, hlm. 832-842, Nov 2022.

Referensi

[1] R. H. Pratama, “Analisis Sistem Informasi Pembayaran Biaya Perjalanan Dinas Pada Kantor Pelayanan Utama Bea Dan Cukai Tipe C Soekarno Hatta,” Substansi Sumber Artik. Akunt. Audit. dan Keuang. Vokasi, vol. 2, no. 1, 2018, doi: 10.35837/subs.v2i1.274.
[2] R. Sutrisno Sinukun, R. Pakaya, and S. Suleman, “Perancangan Sistem Informasi Perjalanan Dinas (SIMPERNAS) Menggunakan Metode UML,” vol. 12, no. 1, p. 2022, 2022.
[3] P. K. Landak, “Peraturan Bupati Landak Tentang Perjalanan Dinas Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Landak, No. 2 Tahun 2021.” Peraturan Bupati Landak, Ngabang, 2021.
[4] E. S. Hidalgo, “Adapting the scrum framework for agile project management in science: case study of a distributed research initiative,” Heliyon, vol. 5, no. 3, 2019, doi: 10.1016/j.heliyon.2019.e01447.
[5] M. Hron and N. Obwegeser, “Scrum in practice: An overview of Scrum adaptations,” in Proceedings of the Annual Hawaii International Conference on System Sciences, 2018, vol. 2018-January, pp. 5445–5454. doi: 10.24251/hicss.2018.679.
[6] R. C. Lee, “The Success Factors of Running Scrum: A Qualitative Perspective,” J. Softw. Eng. Appl., vol. 05, no. 06, pp. 367–374, 2012, doi: 10.4236/jsea.2012.56043.
[7] B. Grebić and A. Stojanović, “Application of the Scrum Framework on Projects in IT Sector,” Eur. Proj. Manag. J., vol. 11, no. 2, pp. 37–46, 2021, doi: 10.18485/epmj.2021.11.2.4.
[8] K. Schwaber and J. Sutherland, “Scrum Guide V7,” Agil. Metrics Agil. Heal. Metrics Predict., no. November, pp. 133–152, 2020.
[9] E. P. Widoyoko, “Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian Pendidikan Kimia,” Yogyakarta: Pustaka Pelajar, vol. 15, no. April, p. 62, 2018.
[10] M. Rosaliza, “Wawancara, Sebuah Interaksi Komunikasi Dalam Penelitian Kualitatif,” J. Ilmu Budaya, vol. 11, no. 2, pp. 71–79, Feb. 2015, doi: 10.31849/jib.v11i2.1099.
[11] I. K. Raharjana, D. Siahaan, and C. Fatichah, “User Story Extraction from Online News for Software Requirements Elicitation: A Conceptual Model,” in JCSSE 2019 - 16th International Joint Conference on Computer Science and Software Engineering: Knowledge Evolution Towards Singularity of Man-Machine Intelligence, Jul. 2019, pp. 342–347. doi: 10.1109/JCSSE.2019.8864199.
[12] E. al. Sibarani, “Panduan Definitif untuk Scrum: Aturan Main,” Imp. J. Interdiscip. Res., vol. 2, no. 12, pp. 293–298, 2017, [Online]. Available: https://www.scrumguides.org/docs/scrumguide/v2017/2017-Scrum-Guide-Indonesian.pdf
[13] N. Rafianto, Dimas, and Saifulloh, “Penerapan Metode Scrum Pada Pembuatan User Experience Landing Page Sistem Informasi Lentera,” J. Sist. Inf. dan Sains Teknol., vol. 3, no. 2, pp. 1–14, 2021, [Online]. Available: https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://trilogi.ac.id/journal/ks/index.php/SISTEK/article/download/979/
[14] J. Angara, S. Prasad, and G. Sridevi, “DevOPs project management tools for sprint planning, estimation and execution maturity,” Cybern. Inf. Technol., vol. 20, no. 2, pp. 79–92, 2020, doi: 10.2478/cait-2020-0018.
[15] Steven Yuhansen Hadi, “Implementasi Metode Scrum Pada Aplikasi Marketplace Sektor Pertanian Berbasis Android,” Bachelor thesis, 2020, [Online]. Available: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4297