Isi Artikel Utama

Abstrak

Bencana longsor merupakan air yang meresap ke dalam tanah maka akan menambah bobot tanah, jika air tersebut sampai pada tanah kedap air maka tanah menjadi licin dan tanah akan bergerak keluar lereng. Permasalahan pada tingginya kerugian yang dialami masyarakat yang mengakibatkan kehilangan tempat tinggal, bahkan korban jiwa dikarenakan terjadinya longdor disebabkan karena kurangnya informasi yang didapatkan masyarakat akan kemungkinan longsor yang akan terjadi disekitarnya, sehingga kesadaran masyarakat akan tanggap bencana menjadi sangat minim. Pada tujuan penelitian ini menginformasikan mengenai risiko rawan daerah longsor untuk menjadi media informasi yang dapat digunakan sebagai pengetahuan dasar akan bencana longsor bagi masyarakat. Melalui Sistem Informasi Geografis (SIG) diharapkan akan mempermudah penyajian informasi spasial khususnya yang terkait dengan penentuan tingkat bahaya tanah longsor serta dapat menganalisis dan memperoleh informasi baru dalam mengidentifikasi daerah-daerah yang menjadi sasaran tanah longsor. Manfaat dibuatnya aplikasi ini untuk mewujudkan efisiensi dalam proses mengetahui informasi daerah rawan bencana longsor beserta kejadian pertahun, korban jiwa, dan kerusakan, sebelumnya masyarakat harus datang ke kantor BPBD untuk mengetahui informasi daerah rawan bencana longsor, tetapi dengan menggunakan aplikasi ini masyarakat bisa mengetahui informasi daerah rawan bencana longsor secara online. Metodologi yang digunakan untuk merancang aplikasi adalah Rational Unified Process (RUP). Hasil dari penelitian ini di buatlah aplikasi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Bencana Longsor Di Kabupaten Garutâ€. Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh struktur menu dan interface yang menggambarkan proses bisnis yang sesungguhnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perancangan aplikasi ini dapat mengatasi permasalahan yang terjadi karena kurangnya informasi yang didapatkan oleh masyarakat dan meng efisiensi dalam penyajian informasi daerah rawan longsor bagi pemerintahan.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
A. D. . Supriatna dan R. S. Zulfikar, “Perancangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Bencana Longsor di Kabupaten Garut”, Jurnal Algoritma, vol. 17, no. 2, hlm. 432–439, Feb 2021.

References

  1. F. Faizana, A. L. Nugraha and B. D. Yuwono, "Pemetaan Risiko Bencana Tanah Longsor Kota Semarang," Jurnal Geodesi Undip, pp. 223-234, 2016.
  2. T. E. Ramadhan, A. Suprayogi and A. L. Nugraha, "Pemodelan Potensi Bencana Tanah Longsor," Jurnal Geodesi Undip, vol. 6, no. 1, pp. 118-127, 2017.
  3. J. Pangaribuan, L. M. Sabri and F. J. Amarrohman, "Analisis Daerah Rawan Bencana Tanah Longsor Di Kabupaten Magelang Menggunakan Sistem Informasi Geografis Dengan Metode Standar Nasional Indonesia dan Analythical Hierarchy Process," Jurnal Geodesi Undip, vol. 8, no. 1, pp. 288-297, 2019.
  4. R. Rahmad, Suib and A. Nurman, "Aplikasi SIG untuk Pemetaan TIngkat Ancaman Longsor di Kecamatan Sibolangit," Majalah Geografi Indonesia, vol. 32, no. 1, pp. 1-12, 2018.
  5. D. G. Bayuaji, A. L. Nugraha and A. Sukmono, "Analisis Penentuan Zonasi Risiko Bencana Tanah Longsor Berbasis Sistem Informasi Geografis," Jurnal Geodesi Undip, vol. 5, no. 1, pp. 326-335, 2016.
  6. A. B. Thamsi, B. S. H, H. Harwan and M. I. Juradi, "Penerapan Sistem Informasi Geografis Untuk Mengidentifikasi Tingkat Bahaya Longsor Di Kec. Sabbang, Kab. Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan," Jurnal Geomine, vol. 7, no. 1, pp. 45-55, 2019.
  7. R. A. Sukamto and M. Salahuddin, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Bandung: Informatika, 2018.