Isi Artikel Utama
Abstrak
Balok adalah bagian dari sistem geser, umumnya merupakan komponen horizontal dalam rangka momen, bertanggung jawab untuk gaya lentur dan geser dengan atau tanpa gaya aksial atau torsi. Dalam konstruksi sering dijumpai permasalahan untuk mendapatkan elemen struktur dengan penampang kecil namun memiliki kekuatan yang besar, serta jarak tulangan yang kecil karena kebutuhan luas tulangan yang besar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan salah satu solusi dari elemen struktur khususnya balok agar memiliki kekuatan besar dengan persyaratan jaraklantar tulangan yang tidak tercapai, dengan mengetahui perbandingan kuat geser dan lentur pada balok beton tulangan bundel 4Φ6 dan balok beton tulangan tunggal menggunakan proporsi luas penampang tulangan yang sama. Hasil pengujian kuat tekan rata-rata beton silinder saat 28 hari yaitu f”™c 12,68 MPa. Balok dengan tulangan bundel (TP 4Φ6) memiliki luas penampang sebesar 105,83 mm2 sedangkan luas tulangan balok dengan tulangan tunggal (TP Φ12) memiliki luas penampang sebesar 106,80 mm2 sehingga luas penampang bundel tulangan memiliki selisih 0,97 mm2 atau 0,92 % dengan tulangan tunggal. Nilai kuatllentur rata-rata balok tulangan bundel TP 4Φ6 = 9,11 KNm, dan balok tulangan tunggal Φ12 = 7,61 KNm. Nilai kuat geser rata-rata balok tulangan bundel TP 4Φ6 = 58,88 KN, dan balok tulangan tunggal Φ12 = 57,94 KN. Balok dengan bundel tulangan menghasilkan kuat lentur dengan perbedaan 19,71 % dan perbedaan kuat geser 1,62 % , maka balok dengan bundel tulangan 4Φ6 lebih kuat dari pada balok dengan tulangan tunggal Φ12.
Kata Kunci
Rincian Artikel
References
- Badan Standardisasi Nasional, SNI 03-6816-2002 Tata cara Pendetailan penulangan beton. 2002.
- Badan Standardisasi Nasional, “SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung,” Badan Standardisasi Nasional Indonesia, no. 8. hal. 720, 2019. [Daring]. Tersedia pada: www.bsn.go.id.
- M. Igbal, M. D. J. Sumajouw, R. S. Windah, dan S. E. J. Imbar, “Pengujian Geser Balok Beton Bertulang Dengan Menggunakan Sengkang Konvensional,” J. Sipil Statik, vol. 1, no. 2, hal. 65”“69, 2013, doi: 10.1088/1757-899x/1098/2/022062.
- Badan Standardisasi Nasional, “SNI No. 1973:2008 Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton.” 2008.
- Badan Standardisasi Nasional, “SNI 03-1968-1990 Metode pengujian analisis Agregat halus dan kasar.” 1990.
- Badan Standardisasi Nasional, “SNI 1969:2008 Cara uji berat jenis dan penyerapan agregat kasar.” 2008.
- Badan Standardisasi Nasional, “SNI No. 03-4142-1996 Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan no.200.” 1996.
- Badan Standardisasi Nasional, “SNI 2816:2014 Metode uji bahan organik dalam agregat halus untuk beton.” BSN, Jakarta, 2014.
- Badan Standardisasi Nasional, “SNI 2417:2008 Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles.” BSN, 2008.
- Badan Standardisasi Nasional, “SNI 1971:2011 Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan.” BSN, Jakarta, 2011.
- Badan Standardisasi Nasional, “SNI 2052:2017 Baja tulangan beton.” BSN, Jakarta, 2017.
- Badan Standardisasi Nasional, “SNI 1974-2011 Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder,” Badan Standardisasi Nasional Indonesia. hal. 20, 2011.
- Badan Standardisasi Nasional, “SNI 4431:2011 Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan.” BSN, 2011.
- M. Ubaidillah dan E. Walujodjati, “Eksperimen Uji Lentur Balok Beton dengan Bundel Tulangan,” jurnal.itg.ac.id, 2022, Diakses: 11 Oktober 2022. [Daring]. Tersedia pada: https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1061
- E. Walujodjati, J. Tjondro, S. Permana, dan G. Johari, “Study of flexural strength on concrete bundled bars beams,” IOP Publ., vol. 1098, No., 2021.
- Badan Standardisasi Nasional, “SNI 7656:2012 Tata cara pemilihan campuran untuk beton normal, beton berat dan beton massa.” BSN, Jakarta, 2012.
- Badan Standardisasi Nasional, “SNI 1972:2008 Cara uji slump beton.” BSN, 2008.
References
Badan Standardisasi Nasional, SNI 03-6816-2002 Tata cara Pendetailan penulangan beton. 2002.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung,” Badan Standardisasi Nasional Indonesia, no. 8. hal. 720, 2019. [Daring]. Tersedia pada: www.bsn.go.id.
M. Igbal, M. D. J. Sumajouw, R. S. Windah, dan S. E. J. Imbar, “Pengujian Geser Balok Beton Bertulang Dengan Menggunakan Sengkang Konvensional,” J. Sipil Statik, vol. 1, no. 2, hal. 65”“69, 2013, doi: 10.1088/1757-899x/1098/2/022062.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI No. 1973:2008 Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton.” 2008.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI 03-1968-1990 Metode pengujian analisis Agregat halus dan kasar.” 1990.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI 1969:2008 Cara uji berat jenis dan penyerapan agregat kasar.” 2008.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI No. 03-4142-1996 Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan no.200.” 1996.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI 2816:2014 Metode uji bahan organik dalam agregat halus untuk beton.” BSN, Jakarta, 2014.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI 2417:2008 Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles.” BSN, 2008.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI 1971:2011 Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan.” BSN, Jakarta, 2011.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI 2052:2017 Baja tulangan beton.” BSN, Jakarta, 2017.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI 1974-2011 Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder,” Badan Standardisasi Nasional Indonesia. hal. 20, 2011.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI 4431:2011 Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan.” BSN, 2011.
M. Ubaidillah dan E. Walujodjati, “Eksperimen Uji Lentur Balok Beton dengan Bundel Tulangan,” jurnal.itg.ac.id, 2022, Diakses: 11 Oktober 2022. [Daring]. Tersedia pada: https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/1061
E. Walujodjati, J. Tjondro, S. Permana, dan G. Johari, “Study of flexural strength on concrete bundled bars beams,” IOP Publ., vol. 1098, No., 2021.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI 7656:2012 Tata cara pemilihan campuran untuk beton normal, beton berat dan beton massa.” BSN, Jakarta, 2012.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI 1972:2008 Cara uji slump beton.” BSN, 2008.